Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebutkan Presiden ke-3 RI BJ Habibie sulit digantikan. Kini, Indonesia dan dunia telah kehilangan tokoh yang luar biasa hebat.
"Kita kehilangan sosok yang sangat sulit ditemukan penggantinya. Di samping sebagai Negarawan, reputasi beliau sebagai teknologiwan dan ilmuwan diakui dunia dan telah menginspirasi jutaan orang," kata Mendikbud Muhadjir Effendy kepada Tagar, Kamis, 12 September 2019.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut mengingat BJ Habibie sebagai sosok yang sangat berperan dalam pembangunan kampus yang pernah dipimpinnya itu.
"Beliaulah yang mencanangkan pembangunan kampus III, yang sekarang menjadi kampus induk. Waktu itu beliau (BJ Habibie) masih menjabat Menristek. Kemudian saat menjabat Wakil Presiden, beliau meresmikan Mesjid Kampus UMM 'AR Fachruddin'," ucap Muhadjir.
Diketahui, BJ Habibie sempat dirawat sejak 1 September 2019. Bapak Teknologi Indonesia itu menjalani perawatan di ruang Cerebro Intensive Care Unit (CICU) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut, Presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie meninggal dunia dalam usia 83 tahun di RSPAD, Gatot Subroto, Jakarta pada pukul 18.05, Rabu, 11 September 2019.
Pemerintah telah mengumumkan hari berkabung nasional dan mengimbau untuk melakukan pengibaran bendera setengah tiang melalui surat nomor B-1010/M.Sesneg/Set/TU.00/09/2019.
Imbauan tersebut ditujukan kepada para Pimpinan Lembaga Negara, Gubernur Bank lndonesia, Menteri, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kepala Kepolisian, Pimpinan Lembaga Non Struktural, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Gubernur, Bupati, Walikota, Pimpinan BUMN dan BUMD, dan Kepala Perwakilan Republik lndonesia di Luar Negeri.
"Dimohon untuk mengibarkan bendera negara setengah tiang selama 3 (tiga) hari berturut-turut terhitung mulai tanggal 12 September 2019 sampai dengan 14 September 2019," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Selanjutnya kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota agar menyampaikan kepada masyarakat luas untuk mengibarkan bendera negara setengah tiang," ucap dia.[]
Baca juga