Mendikbud: Mulai 2017-2018 Sekolah Delapan Jam

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan mulai tahun ajaran baru 2017-2018 sekolah akan dilaksanakan nimum delapan jam sesuai perintah Presiden.
Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy (tengah) membatik tulis saat membuka Pameran Pendidikan di Purwokerto, Banyumas, Jateng (27/4). Selain membuka pameran pendidikan, Mendikbud juga melakukan deklarasi bersama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yang bertujuan untuk menciptakan generasi yang berkarakter. (Foto: Ant/dhad Zakaria)

Purwokerto, (Tagar 27/4/2017) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan mulai tahun ajaran baru 2017-2018 akan dilaksanakan perintah Presiden Joko Widodo berupa reformasi pendidikan dalam rangka revolusi mental.

"Mulai tahun ajaran baru nanti, guru-guru harus delapan jam berada di sekolah," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (27/4).

Sekolah juga harus diselenggarakan minimum delapan jam, jelasnya. Sabtu dan Minggu tidak ada kegiatan di sekolah kecuali untuk kegiatan-kegiatan tambahan seperti ekstrakurikuler, pramuka, atau latihan kepemimpinan.

Mendikbud mengatakan hal tersebut jangan disalahtafsirkan seolah-olah nanti anak-anak berada di kelas selama delapan jam atau ditambah mata pelajarannya.

"Bahkan, saya cenderung mata pelajaran SD dan SMP akan dikurangi. Jadi jumlah mata pelajaran dikurangi, tetapi jumlah kegiatannya semakin banyak," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Dengan demikian, kata dia, murid akan menjadi aktif, bukan gurunya yang aktif karena menggunakan cara belajar siswa aktif atau CBSA. Mendikbud mengatakan melalui cara tersebut, pendidikan karakter akan jalan.

Terkait dengan pendidikan karakter, Menteri Muhadjir mengatakan Presiden telah mengamanatkan dalam Nawa Cita, porsi pendidikan karakter bagi siswa SD sebanyak 70 persen sedangkan yang 30 persen untuk ilmu pengetahuan. Bagi siswa SMP, pendidikan karakter sebanyak 60 persen sedangkan penanaman ilmu pengetahuan sebanyak 40 persen.

(Rif/Ant)

Berita terkait
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.