Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menuturkan, ada 4 model desain desa digital yang dimulai pada 2021. Digitalisasi itu antara lain untuk penyusunan database bagi desa-desa berbasis big data. Selanjutnya, Kemendes PDTT dapat menggunakannya untuk perencanaan pembangunan desa, mendukung pelaksanaan pembangunan, monitoring, pengawasan dan evaluasi pengembangan desa.
E-Commerce lakukan pelatihan untuk pengelolaan produk serta investasi alat produksi. Misalnya, Aruna pada perikanan, Argopantes pada buah-buahan dan Bio pada tanaman organik.
Digitalisasi, bertujuan untuk pengembangan desa unggulan. Sedangkan desain yang dikembangkan terkait pendataan potensi unggulan desa dan kerjasama e-commerce masuk desa. Kerjasama ini, bakal menopang percepatan pertumbuhan ekonomi di desa. Desain ini akan dibuat Kemendes PDTT setelah pemetaan berbasis kawasan dilakukan.
Oleh sebab itu, Mendes mendesak program digitalisasi desa harus segera dilakukan lantaran nantinya akan berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi desa. Arah dan kebijakan pembangunan desa hingga 2030 ini, menurut Mendes merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 59/2019 tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
"E-Commerce lakukan pelatihan untuk pengelolaan produk serta investasi alat produksi. Misalnya, Aruna pada perikanan, Argopantes pada buah-buahan dan Bio pada tanaman organik. Ini sudah berjalan cukup dan memberi nilai tambah yang luar biasa," ujar Halim.
Halim melanjutkan, model desain lainnya adalah digitalisasi untuk mempercepat layanan pemerintahan desa kepada warga desa, agar memudahkan pelayanan publik di desa. Selain itu, digitalisasi juga untuk peningkatan transparansi keuangan dan kegiatan pembangunan desa serta menjadikan arah pengelolaan keuangan menuju ke cashless.
- Baca Juga : Menteri Desa Resmikan Gerakan Belanja Batik Online
- Baca Juga : Harapan Menteri Desa-PDTT untuk Perguruan Tinggi
"Masalah yang dihadapi saat ini masih banyak desa yang belum miliki sambungan internet. Data Kemendes PDTT mencatat ada 11.231 desa belum ada sinyal internet. Kami berharap nantinya semua desa di Indonesia miliki sinyal internet," ujar Halim. []
