Bantaeng - Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang bisa dijadikan sebagai industri. Wilayah ini memiliki komoditi unggulan kopi, cokelat dan tanaman obat.
"Saya sangat berharap kami bisa mendorong potensi substitusi impor sebesar 35 persen. Kami bangun pangan lokal, bangkitkan kejayaan kopi, cokelat, dan tanaman obat Indonesia. MoU ini menjadi langkah awal membangun potensi industri berbasis kearifan lokal," ujar Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) Makassar Tirta Wisnu.
BBIHP Makassar dan Pemerintah Kabupaten Bantaeng melakukan penandatanganan kerja sama nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di Desa Bonto Tappalang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Rabu, 12 Agustus 2020.
Baca juga: Menperin Optimistis Industri Manufaktur Kembali Pulih
MoU dimaksudkan untuk mendukung kerja sama penelitian pengembangan riset dan peningkatan kualitas sumber daya manusia industri.
Kami tidak henti-hentinya memohon support pemerintah pusat, bahwa masyarakat kami siap menerima bimbingan
Tirta Wisnu menyebutkan, petani sejatinya adalah pelaku perekonomian Bantaeng.
Momentum pandemi Covid-19 adalah melakukan inovasi, turun ke lapangan melakukan koordinasi, sinergitas dan kolaborasi.
Bupati Bantaeng H Ilham Azikin mengatakan, sektor pertanian dan perkebunan menjadi salah satu andalan Kabupaten Bantaeng.
Baca juga: Produk Industri Wajib Lolos Sertifikasi Kualitas
Penandatanganan MoU ini, kata dia, menjadi sebuah kehormatan tidak hanya bagi pemerintah tetapi juga masyarakat Bantaeng.
"Kami tidak henti-hentinya memohon support pemerintah pusat, bahwa masyarakat kami siap menerima bimbingan," katanya.
Ditambahkan, program pengembangan dan pengolahan komoditi kopi di Kabupaten Bantaeng dapat menjadi bagian dari peningkatan kesejahteraan petani dan pelaku industri kecil menengah (IKM) kopi.
Baca juga: Industri Tembakau Sukses, Petani Jateng Gigit Jari
Kegiatan dirangkai penyerahan bantuan bibit kopi oleh Bupati Bantaeng dan penyerahan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Bank Mandiri untuk petani kopi di Desa Bonto Tappalang, Kecamatan Tompobulu.
Bupati Ilham, Tirta Wisnu dan Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknik BBIHP Makassar juga secar bersama melakukan panen perdana kopi Arabika di kebun induk kopi Arabika.[]