Mau Puasa, Pasien Jantung Jangan Langgar Minum Obat

Ada aturan yang tidak boleh dilanggar bagi pasien sakit jantung jika ingin berpuasa Ramadan demi kesehatan.
Ilustrasi. (Foto: VSeverske.info)

Jakarta - Ada aturan yang tidak boleh dilanggar bagi pasien sakit jantung jika ingin berpuasa Ramadan. Langkah itu demi menjaga kesehatan pasien selalu terjaga.

Prof Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K), Guru Besar Fakultas Kedokteran UI (FKUI) menjelaskan umumnya pemberian obat jantung hanya diberikan pada satu waktu.

"Barangkali disesuaikan adalah pemberian obat pada saat puasa nanti. Umumnya pemberian obat jantung itu hanya satu kali. Tergantung dari sifat obat, harus ditanyakan pada dokternya, apakah dia lebih baik diberikan pada saat sahur atau saat buka," ujar dr Yoga, dikutip Tagar, Senin 13 Mei 2019.

Dia menuturkan, misalnya pada obat-obatan yang bersifat menurunkan denyut agar jantung tidak berkerja lebih keras pada pasien gagal jantung, obat ini ada baiknya diberikan pada pagi hari pada saat sahur. Sebaliknya untuk obat-obat yang mengeluarkan cairan dianjurkan diberikan pada sore hari atau saat buka puasa.

"Karena kalau diberikan pagi, cairan banyak keluar padahal tidak ada intake sampai magrib berarti relatif dehidrasi. Ini harus disiasati bagaimana pemberian obat. Harus tanyalah sama dokternya obatnya bekerjanya apa, jadi kapan waktunya diberikan. Pada prinsipnya puasa baik dilakukan pada penyakit jantung," pungkas Prof Yoga. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.