Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku prihatin terkait penipuan yang menghebohkan belakangan ini. Seorang warga Sidomulyo, Lampung Selatan tertipu sebanyak Rp 1,8 miliar agar anaknya dapat mengikuti pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol).
Dia berpandangan, di era yang serba maju ini tidak mungkin seseorang mudah tertipu dengan janji seperti itu. Lantas, Neta mempertanyakan berapa besaran gaji seorang anggota kepolisian.
Korbannya saja yang mudah terbuai hingga gampang tertipu. Padahal sosialisasi di mana-mana masuk Akpol itu gratis. Tapi banyak masyarakat yang tak mau repot hingga mencari jalan pintas hingga tertipu
"Di era milenial seperti ini masih ada orang yang tertipu dengan iming-iming masuk Akpol hingga mau membayar miliaran rupiah. Ini sangat tidak realistis. Emangnya jadi polisi itu gajinya berapa sih," katanya dihubungi Tagar, Rabu, 17 Juni 2020.
Baca juga: Mengenal Putra Idham Azis, Taruna Akpol Berprestasi
Neta pun merasa heran lantaran kasus seperti itu selalu berulang setiap Akpol membuka rekrutmen calon taruna. Kendati begitu, dia enggan menggeneralisir kasus penipuan tersebut.
"Korbannya saja yang mudah terbuai hingga gampang tertipu. Padahal sosialisasi di mana-mana masuk Akpol itu gratis. Tapi banyak masyarakat yang tak mau repot hingga mencari jalan pintas hingga tertipu," ucap dia.
Baca juga: Polisi Usut Bansos, Sekda Sumut: Jangan Main-main
Dia berpandangan, banyak persepsi yang salah di masyarakat. Sehingga, publik perlu di sadarkan agar tidak menyogok oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab demi bergabung dengan Korps Bhayangkara.
"Emangnya kalau enggak masuk polisi hidupnya runtuh apa, sehingga harus rela sertifikat tanahnya diserahkan ke oknum atau membayar oknum penipu hingga miliaran rupiah," kata Neta jengkel. []