Massa anti-Anies Baswedan Mundur 5 Kali Lebih Banyak

Jumlah massa pro Anies Baswedan lebih banyak lima kali dibandingkan demonstran menuntut Gubernur DKI lengser.
Para pendukung Gubernur Jakarta Anies Baswedan bersitegang dengan para pendukung yang menuntut Anies mundur. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Pusat Heru Novianto mengungkapkan jumlah massa pro Gubernur DKI Anies Baswedan yang menjaga Balai Kota sebanyak 500 orang. Massa itu lima kali lebih banyak dibandingkan demonstran menuntut Anies lengser dari kursi DKI-1.

Sebab itu, Polres Metro Jakpus menurunkan pasukan dengan jumlah yang hampir setara dengan kedua massa. "Kami menurunkan 500 lebih personil," kata Heru kepada Tagar di sela-sela memantau unjuk rasa di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta, Selasa, 14 Januari 2020.

Massa menuntut Anies lengser sempat menggelar aksinya di depan Balai Kota selama kurang lebih 20 menit sejak pukul 14.00 WIB. Di sisi lain, massa pendukung Anies dari unsur organisasi masyarakat (ormas) telah bersiaga di dalam Balai Kota sejak pukul 12.00 WIB.

Namun, jumlah massa pendukung Anies kian lama makin banyak. Atas pertimbangan keamanan, polisi meminta massa menuntut Anies lengser pindah ke Patung Kuda Arjuna Wiwaha, atau di pintu barat Monumen Nasional (Monas).

Heru NoviantoKapolres Metro Jakarta Pusat Heru Novianto di sela-sela memantau unjuk rasa di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta, Selasa 14 Januari 2020. (Foto: Tagar/Edy)

Jarak Balai Kota dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha diketahui hanya berkisar 700 meter. Massa pendemo Anies akhirnya meninggalkan Balai Kota dengan berjalan kaki melalui Jalan Medan Merdeka Selatan. Selama berjalan, mereka tetap meneriakkan yel-yel menuntut Anies turun dari jabatannya.

"Izin demonstrasi mereka (pendemo Anies) di Balai Kota, terus kami berkoordinasi dengan korlapnya, kami minta geser ke sini (patung Arjuna) dan akhirnya mereka mau menerima," kata Heru.

Muncul hoaks tadi bahwa ada yang dipukul oleh kelompok kontra, padahal tidak ada sama sekali.

Wakil Kepala Polres Jakarta Pusat, Sosatyo, memimpin pengawalan massa pendemo berjalan ke barat. Ketika massa melewati pintu masuk Balai Kota, pendukung Anies menyambut mereka dengan teriakan, makian dan lemparan botol plastik.

Namun akhirnya, Susatyo bersama anak buahnya berhasil memisahkan mereka dan mengawal massa pendemo Anies hingga ke Patung Kuda Arjuna Wiwaha. "Sampai sekarang tidak ada benturan, tak ada perkelaian, baik dari pro (Anies) dan kontra," ujar Heru.

Demo balkotPara pendukung Gubernur Anies Baswedan melakukan orasi di depan Balai Kota Jakarta, Selasa 14 Januari 2020. (Foto:Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Upaya relokasi massa pendemo Anies sejauh 700 meter itu ternyata tidak cukup. Tersiar kabar di antara massa pendukung Anies tentang teman mereka telah dipukul oleh massa pendemo Anies.

"Muncul hoaks tadi bahwa ada yang dipukul oleh kelompok kontra, padahal tidak ada sama sekali," ujar Heru.

Namun massa pendukung Anies terlanjur bergerak dari Balai Kota ke arah Patung Kuda Arjuna Wiwaha karena termakan oleh kabar tersebut. Di tengah jalan, mereka dihadang oleh pagar betis aparat kepolisian.

Adu mulut sempat terjadi antara aparat dan pendukung Anies. "Kami memastikan (berita itu tak benar) karena kami tahu. Kami ada di sini (pendemo Anies) kami juga aada di sana (pendukung Anies)," tutur Heru.

Selama adu mulut berlangsung, arus lalu lintas jalan Medan Merdeka Selatan terhenti. Pagar betis polisi menutup jalan agar kedua massa tidak bertemu. "Mereka mengejar ke sini (patung kuda), tapi kami bisa atasi," katanya.

Dari pantauan Tagar, unjuk rasa pendemo Anies berakhir sebelum pukul 17.00 WIB, Selasa 14 Januari 2020. Di Balai Kota, pendukung Anies secara berangsung membubarkan diri.

Meski demikian, polisi tetap mengawal massa pendemo Anies hingga ke tempat parkir kendaraan mereka. Polisi bahkan membukakan pintu masuk di Monas yang sedari pagi tertutup demi memuluskan kepulangan massa pendemo dengan selamat. "Harapan kami aman, tak ada kecelakaan, tak ada berantem," kata Heru. []

Berita terkait
Massa Pro dan Anti Anies Baswedan Nyaris Bentrok
Massa pro dan anti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan nyaris bentrok saat demo menuntut eks Menteri Pendidikan itu lengser.
Demo Anies Lengser Dilempar Botol Hingga Direlokasi
Demonstran yang menyerukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lengser direlokasi hingga dilempar botol.
Pemprov DKI Respons Demo Lengserkan Anies Baswedan
Pemprov DKI Jakarta merespons bakal ada demo menuntut lengsernya Anies Baswedan dari kursi DKI-1 di Balai Kota, Selasa siang 14 Januari 2020.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.