Masinton Ungkap Bandar Narkoba Bermain dari Lapas

Masinton Pasaribu mengaku menerima informasi soal banyaknya peredaran narkotika di dalam lembaga pemasyarakat.
Masinton Pasaribu, ketika di Mapolda Sumatera Utara.(Foto: Tagar/Istimewa)

Medan - Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu mengaku menerima informasi soal banyaknya peredaran narkotika di dalam lembaga pemasyarakat (lapas). Untuk itu dia meminta petugas mengungkap siapa bandar yang bermain di dalam lapas.

"Petugas harus melakukan monitor di dalam lapas itu. Siapa saja bandar yang dapat mengendalikan narkoba dari dalam lapas. Karena akhir-akhir ini banyak kita terima informasi banyaknya peredaran narkotika di dalam lapas dan peredaran narkotika juga dilakukan dari dalam lapas," kata Masinton ketika di Medan, Sumatera Utara, Sabtu 29 Februari 2020 lalu.

Dia kemudian menyebut peredaran narkotika di Sumatera Utara sudah taraf lampu merah atau mengkhawatirkan. Menurut dia, nyaris di setiap daerah sudah beredar narkotika.

Pemerintah bersama dengan kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) harus serius menanganinya. "Tim harus serius, misalnya pemerintah, kepolisian dan BNN, upayakan semua serius, peredaran narkotika di Sumut sudah taraf lampu merah, sangat mengkhawatirkan," kata anggota DPR dari Fraksi PDIP itu.

Selain adanya barang masuk dari luar Sumut, adanya produksi narkotika juga ada di Sumut

Menurut dia, tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, BNN provinisi maupun kabupaten dan kota di Sumatera Utara, bersama dengan TNI Angkatan Laut perlu meningkatkan pengawasan maupun patroli di jalur perairan.

"Peningkatan pengawasan itu sangat perlu. Melakukan peningkatkan patroli, terutama di jalur Selat Malaka dan wilayah perbatasan, lakukan secara terus-menerus agar peredaran narkoba bisa diantisipasi," ucap Masinton.

Selain itu, kepolisian dan BNN harus melakukan identifikasi dan pemetaan, di mana titik rawan dan jalur masuk narkotika, baik itu di daerah pantai atau perairan di wilayah Sumatera Utara.

"Perbatasan dari Aceh dan provinsi lainnya harus dijaga. Kemudian, yang sangat dikhawatirkan, selain adanya barang masuk dari luar Sumut, adanya produksi narkotika juga ada di Sumut, artinya itu yang harus dicari tahu," ungkapnya.

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara Ajun Komisaris Besar Polisi MP Nainggolan, ditanya soal maraknya narkotika di daerah ini, mengaku bahwa petugas kepolisian tetap berkomitmen untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

"Bapak Kapolda Sumut juga sudah melakukan atensi dan komitmen untuk memberantas narkoba, jadi jika ada informasi peredaran narkoba, silakan informasikan kepada kepolisian maupun pihak penegak hukum yang lainnya. Kita akan merespons setiap informasi yang datang," tukas Nainggolan.[]

Berita terkait
Massa di Medan Minta Polda Tangkap Masinton Pasaribu
Massa meminta polisi menangkap Masinton Pasaribu yang menuduh Komjen Pol Agus Andrianto mengintervensi kasus penculikan di Tapteng.
Operasi Narkoba Resahkan Penghuni Apartemen Makassar
Anjuran aktivis antinarkoba agar polisi dan BNN melakukan operasi secara intensif di apartemen di Makassar bisa meresahkan penghuni apartemen
Tujuh Polisi di Medan Ditangkap Diduga Pesta Narkoba
Polda Sumatera Utara menangkap tujuh anggota polisi yang sedang dugem di Diskotek Krypton, Kota Medan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.