Mardani Sebut Skandal Jiwasraya Bongkar Borok BUMN

Mardani Ali Sera kembali melirik permasalahan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni skandal korupsi PT Asuransi Jiwasraya.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera. (Foto: Tagar/Instagram @mardanialisera)

Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera kembali melirik permasalahan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni skandal korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Mardani menilai, mega korupsi Jiwasraya seakan memperlihatkan buruknya kinerja Kementerian BUMN dalam mengelola perusahaan pelat merah itu.

Pemberian PMN sebesar Rp 20 triliun yang bersumber dari APBN merupakan pengalihan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat kepada rakyat Indonesia

"Mencuatnya permasalahan di beberapa perusahaan BUMN turut menjadi sorotan publik. Salah satunya kasus Jiwasraya yg membuka 'borok' buruknya tata kelola BUMN. Terlebih cara penyelesaian kasus ini jg amat disayangkan," kata Mardani melalui akun Twitter miliknya @MardaniAliSera, Jumat, 30 Oktober 2020.

Dia juga menyayangkan langkah pemerintah mengalokasikan anggaran untuk memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI sebesar Rp 20 triliun.

Suntikan modal ke BPUI itu diyakini untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Jiwasraya.

"Tidak sepantasnya negara bertanggungjawab menggunakan uang rakyat untuk menyehatkan BUMN tersebut. Padahal permasalahan dalam kasus Jiwasraya diakibatkan adanya indikasi korupsi, fraud, dan mismanagement. Skandal korupsi yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis," ujarnya.

Mardani menegaskan, dalam hal ini seharusnya yang bertanggungjawab adalah pihak-pihak terkait. Menurut dia, pemberian PMN hanya mengalihkan tanggung jawab kepada masyarakat.

"Pemberian PMN sebesar Rp 20 triliun yang bersumber dari APBN merupakan pengalihan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat kepada rakyat Indonesia. Apalagi di tengah keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19," kata dia.

"Hal ini jelas pencederaan bagi seluruh rakyat. Aset-aset Jiwasraya yang masih bisa di selamatkan, diprioritaskan untuk menyelesaikan kewajiban kepada nasabah 'tradisional' Jiwasraya yang merupakan kumpulan orang dan para pensiunan, bukan untuk nasabah saving plan," kata Mardani menambahkan.[]

Berita terkait
Kasus Jiwasraya, Ini Perbedaan Bail Out dan Bail In
Kemenkeu menyebut yang dilakukan terhadap Asuransi Jiwasraya adalah Bail in atau penyertaan modal, bukan Bail out
Jiwasraya Tinggal Kenangan Berganti Jadi Indonesia FG Life
Pemerintah akan mendirikan perusahaan baru pengganti Asuransi Jiwasraya bernama Indonesia Financial Group Life pada akhir 2020.
Irma Sentil Oknum Selamatkan Indonesia, Tapi Tolak Jiwasraya
Politisi Partai Nasdem non aktif Irma Suryani Chaniago menyebut polemik yang melibatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hal yang lucu.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.