Jakarta - Maraknya pembegalan terhadap pesepeda di wilayah DKI Jakarta membuat Polda Metro Jaya telah membentuk tim khusus. Pihak kepolisian pun meminta agar masyarakat terutama pecinta sepeda untuk selalu berhati-hati.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan tim yang dibentuk ini terdiri dari dua tim. Adapun tim berseragam akan melakukan patroli, sedangkan yang tidak berseragam yakni tim reserse akan berjaga di tempat-tempat rawan.
“Secara preventif kita lakukan patroli ke daerah-daerah rawan misalnya, Jalan Sudirman, kemudian kemarin Gatot Subroto, Medan Merdeka itu,” kata Kombes Yusri Yunus dilansir NTMC Polri, Rabu, 28 Oktober 2020.
Selain itu, Yusri juga mengimbau kepada masyarakat agar menghindari daerah sepi. Sementara, jika terpaksa bersepeda di daerah sepi, Yusri menyarankan agar bersepeda secara berkelompok.
“Kita imbau tolong kalau bersepeda jangan sendiri, sebaiknya berkelompok, itu pertama, kedua kalau bersepeda cari tempat-tempat yang aman jangan di tempat-tempat yang sepi,” ucapnya.
Para pengguna sepeda juga diimbau agar tidak membawa barang-barang yang mudah dibegal seperti tas. Dia juga meminta agar pesepeda tidak menunjukan barang berharga ketika bersepeda.
“Tidak membawa barang-barang yang mudah dibegal misal tas ditaroh di belakang dan di depan. Tolong barang berharga disimpan betul yang aman, jangan sambil naik sepeda itu bisa memancing para pelaku,” ujarnya.
Terakhir, Yusri menyarankan agar pesepeda tidak melakukan aktivitas sepeda pada subuh atau malam hari. “Sebaiknya bersepda hindari malam hari atau subuh-subuh ya,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, percobaan pembegalan terhadap pesepeda dialami seorang perwira TNI. Saat mengayuh sepeda di Jalan Merdeka Barat, Senin, 26 Oktober 2020, pejabat marinir berpangkat kolonel, Pangestu Widiatmoko mengalami luka robek di pelipis kiri dan memar di kepala bagian belakang.
Saat itu Kolonel Pangestu melintas di bawah jembatan penyeberangan pejalan kaki sekitar pukul 06.45 WIB. Pelaku yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor berusaha mengambil tas yang berisi handphone miliknya.
Mengetahui dirinya akan menjadi korban pencurian, maka Kolonel Pangestu berusaha mempertahankan tas tersebut sehingga dia terjatuh dari sepeda gowes dan mengalami luka robek di pelipis kiri dan memar di kepala bagian belakang. Melihat korban terjatuh, pengemudi sepeda motor itu melarikan diri.[]