Mantan Rektor Unhas Digelar Pahlawan Nasional

Mantan rektor Universitas Hasanuddin periode 1960-1965 Arnold Mononutu diberi gelar pahlawan nasional
Mantan rektor Universitas Hasanuddin periode 1960-1965 Arnold Mononutu. (Foto: Tagar/Dok Unhas)

Makassar - Mantan rektor Universitas Hasanuddin periode 1960-1965 Arnold Mononutu diberi gelar pahlawan nasional dalam Upacara penganugerahan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 10 November 2020.

Arnold Mononutu sendiri merupakan Rektor Unhas ke-3. Pada tahun 1960 setelah menjabat Rektor Ia memperoleh anugerah Bintang Mahaputra.

Om No adalah tokoh nasionalis, yang memiliki spirit kebangsaan yang kuat.

Rektor Unhas Prof Dwia Ariestina Pulubuhu menyatakan rasa bangga dan bahagia atas penganugerahan ini. Sosok yang akrab disapa Om No oeh Dwia merupakan sosok yang membentuk fondasi kuat bagi Unhas.

“Om No adalah tokoh nasionalis, yang memiliki spirit kebangsaan yang kuat. Pada saat beliau menjabat sebagai Rektor, beliau mewariskan sistem pendidikan berbasis nasionalisme yang mengakar.  Karakter sebagai kampus yang menjaga spirit negara kesatuan telah ada sejak awal berdirinya Unhas, itu salah satu jejak Om No,” kata Prof Dwia.

Dwia menambahkan, Arnold Mononutu memiliki kontribusi yang luar biasa pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia. Beliau tercatat bergerak bersama Mohammad Hatta dan kawan-kawan melalui Perhimpunan Indonesia di Eropa.

“Ketika menjabat sebagai Rektor, Arnold Mononutu berperan dalam pembukaan beberapa fakultas di Unhas, yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,” tambah Dwia.

Dilansir dari website Sekretariat Kabinet, penganugerahan diberikan berdasarkan keputusan Presiden Nomor 117/TK tahun 2020 tentang penganugerahan gelar pahlawan nasional, yang ditandatangani Presiden, 6 November 2020.

Dalam Keputusan Presiden tersebut disebutkan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasa yang luar biasa.

Semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, atau perjuangan politik atau dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, dan mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Arnold Manonutu yang lahir di Manado pada 4 Desember 1896 itu wafat di Jakarta pada 5 September 1983. Selain rektor, Arnold Mononutu merupakan Menteri Penerangan pada era Presiden Sukarno.

Beliau menjabat pada tiga kabinet yakni Kabinet Republik Indonesia Serikat (1949-1950), Kabinet Sukiman Suwirjo (1951-1952), dan Kabinet Wilopo (1952-1953), juga merupakan Duta Besar Republik Indonesia yang pertama untuk China. []

Berita terkait
Debat Pilkada Makassar, Dua Guru Besar Unhas Jadi Panelis
Debat pertama Pilkada Makassar menghadirkan dua panelis guru besar dari Universitas Hasanuddin.
Unhas Beri Bantaun Keringanan UKT ke 3119 Mahasiswa
Unhas Makassar memberikan keringanan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada 3.119 mahasiswa.
Unhas Sumbang Satu Ton Bakso untuk Korban Banjir Lutra
Fakultas Peternakan Unhas Makassar mengirimkan satu top bakso untuk korban bencana banjir di Luwu Utara.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.