Malaysia Akan Langsungkan Pemilu Dini pada Tanggal 19 November 2022

Pemilu yang diselenggarakan lebih awal dari yang dijadwalkan sebelumnya ini merupakan bagian dari usaha partai yang berkuasa bebaskan Najib Razak
Ilustrasi - Seorang perempuan memberikan suaranya saat pemilihan negara bagian di sebuah pusat pemungutan suara di Malaka, Malaysia, Sabtu, 20 November 2021. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Kuala Lumpur, Malaysia – Malaysia akan melangsungkan pemilu dini pada 19 November 2022. Hal ini dikatakan oleh sejumlah pejabat negara itu, Kamis, 20 Oktober 2022.

Banyak pengamat menilai, pemilu yang diselenggarakan lebih awal daripada yang dijadwalkan sebelumnya ini merupakan bagian dari usaha partai yang berkuasa untuk mengonsolidasikan kembali kekuatannya setelah mantan pemimpinnya dipenjarakan karena korupsi.

Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang memerintah negara itu selama lebih dari 60 tahun, kalah pada Pemilu 2018 karena terkait skandal korupsi besar-besaran. Namun, partai itu berhasil memanfaatkan kekacauan di antara para penentangnya untuk merebut kembali kekuasaan pada 2021.

PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob di TokyoPerdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, menyampaikan pidato pada sesi Konferensi Internasional tentang "Masa Depan Asia" pada 26 Mei 2022 di Tokyo. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, memutuskan untuk mengadakan pemilu setahun lebih cepat daripada yang dijadwalkan dalam upaya untuk memperluas mayoritas parlemen koalisi Barisan Nasional yang dipimpin UMNO.

Pengumuman tanggal pemilu baru muncul delapan pekan setelah mantan perdana menteri dan pemimpin UMNO Najib Razak mulai menjalani hukuman penjara 12 tahun karena korupsi dalam skandal keuangan 1MDB.

Beberapa pengamat sekarang khawatir bahwa kemenangan UMNO pada bulan November nanti dapat membuat Najib dibebaskan dan penyelidikan antikorupsi lebih lanjut dibatalkan.

Pemimpin oposisi veteran Anwar Ibrahim, Ketua Aliansi Pakatan Harapan, yang merupakan pesaing utama UMNO, mengatakan kepada AFP pada hari Kamis: "Kami ingin mengakhiri korupsi."

"Isu utama yang kami angkat adalah biaya hidup, perumahan yang terjangkau, kesehatan, dan kualitas pendidikan," tambahnya.

Partai-partai lain yang terlibat termasuk Pejuang, yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Mahathir Mohamad yang berusia 97 tahun, yang telah mengajukan diri sebagai perdana menteri untuk ketiga kalinya

Ketua Komisi Pemilu Abdul Ghani Salleh mengatakan pada konferensi pers bahwa hari pencalonan untuk kandidat akan jatuh pada 5 November.

UMNO berharap meraih kemenangan besar dan memperkuat kekuasaannya lewat pemilu dini ini. Meski memiliki mesin politik untuk melakukannya, partai itu masih sulit menghapus noda terkait skandal korupsi 1MDB.


staf komisi pemilu malaysiaSeorang staf Komisi Pemilihan Umum Malaysia berjalan melewati peta yang menunjukkan area majelis negara bagian di kantornya di Putrajaya, Malaysia, 20 Oktober 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Juga di antara mereka yang menghadapi tuduhan terkait korupsi adalah presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi.

"Jika UMNO menang, ada kekhawatiran bahwa supremasi hukum tidak akan dihormati terkait vonis Najib," kata Bridget Welsh dari University of Nottingham Malaysia.

"Para pemilih akan memutuskan secara efektif apakah Najib dan presiden partai UMNO Zahid tidak akan menghadapi hukuman atas tuduhan kriminal yang mereka hadapi."

Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, menyatakan keprihatinan serupa awal bulan ini. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa jika UMNO menang, "tujuan pertama mereka adalah membebaskan Najib" dan membatalkan semua tuduhan lainnya. (ab/uh)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob Serukan Pemilu Dini
Pemilu dijadwalkan pada September 2023 tetapi Ismail berada di bawah tekanan yang meningkat dari beberapa faksi dalam koalisi
0
Malaysia Akan Langsungkan Pemilu Dini pada Tanggal 19 November 2022
Pemilu yang diselenggarakan lebih awal dari yang dijadwalkan sebelumnya ini merupakan bagian dari usaha partai yang berkuasa bebaskan Najib Razak