TAGAR.id, Jakarta - Kemendagri menyerahkan Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) untuk Pemilu dan Pilkada 2024 kepada KPU. Penyerahan ini dilakukan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo didampingi oleh Dirjen Politik dan PUM Bahtiar di Kantor KPU, Jakarta, Jumat, Oktober 2022.
“Data kependudukan Indonesia sangat dinamis dan setiap kali akan terjadi perubahan data kependudukan dalam jumlah yang cukup masif. Pemutakhiran data kependudukan ini perlu dilakukan terus menerus agar bisa diperoleh data yang paling update untuk penyelenggaraan Pemilu,” ujar Wamendagri.
Kami berharap kerjasama antara pemerintah dengan KPU RI dapat berjalan dengan baik dan lancar terutama untuk menghasilkan data pemilih yang akurat dan berkualitas.
DAK2 yang diserahkan tersebut berdasarkan data kependudukan semester 1 tahun 2022 dengan jumlah 275.361. 267 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 138.999.996 jiwa, dan perempuan sebanyak 136.361.231 jiwa. Jumlah tersebut tersebar di 34 provinsi 514 kabupaten/kota dan 7.266.000 kecamatan.
”Data kependudukan ini berisi jumlah penduduk kecamatan yang digunakan untuk menentukan daerah pemilihan, sedangkan DP4 yang akan dijadikan sebagai basis data dasar daftar pemilih akan kami serahkan bulan November tahun 2022,”lanjut John.
“Sesuai UU nomor 7 Tahun 2017, Kemendagri menyiapkan data agregat kependudukan per-kecamatan, DAK2 dan data penduduk potensial pemilih-pemilih 2024 baik untuk Pemilu maupun Pilkada Serentak,” ujar Dirjen Politik dan PUM Bahtiar.
DAK2 tersebut bersumber dari data kependudukan yang yang telah diverifikasi dan validasi oleh Kemendagri melalu sistem informasi administrasi kependudukan secara terpusat dan diperkuat ketentuan datanya melalui proses perekaman KTP elektronik. Dengan penyerahan DAK2 ini maka KPU sudah dapat melakukan penetapan daerah Pemilihan.
“Kemudian untuk tahap selanjutnya dapat segera kita laksanakan kegiatan sinkronisasi data untuk menyusun DP4 pemilu dan pilkada serentak di tahun 2024. Kami berharap kerjasama antara pemerintah dengan KPU RI dapat berjalan dengan baik dan lancar terutama untuk menghasilkan data pemilih yang akurat dan berkualitas,” tutup Wamendagri. []