TAGAR.id, Tokyo, Jepang – Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, mengirimkan persembahan keagamaan pada hari Senin, 17 Oktober 2022, ke sebuah kuil di Tokyo yang dipandang oleh China dan Korea sebagai simbol militerisme masa perang Jepang, meskipun ia tidak mengunjunginya secara langsung.
PM Kishida mengirimkan ornamen “masakaki'' Shinto untuk festival dua tahunan Kuil Yasukuni, seperti yang telah dilakukannya sejak menjadi perdana menteri tahun lalu.
Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, di Tokyo, Jepang, 27 Juli 2022. (Foto: voaindonesia.com/Kiyoshi Ota via REUTERS)Para korban agresi Jepang selama paruh pertama abad ke-20, terutama orang-orang China dan Korea, melihat kuil itu sebagai simbol militerisme Jepang karena menghormati para penjahat perang di antara sekitar 2,5 juta orang yang tewas akibat perang.
Para kritikus juga menganggap kunjungan menteri Kabinet Jepang dan pejabat lainnya ke kuil itu sebagai tanda kurangnya penyesalan atas kekejaman masa perang negara itu.
Juga pada hari Senin, 17 Oktober 2022, Menteri Keamanan Ekonomi Jepang, Sanae Takaichi, yang dikenal karena pandangannya yang konservatif dan agresif, mengunjungi kuil itu secara langsung. Seorang mantan menteri Kabinet, Seiichi Eto, juga berkunjung. Menteri Ekonomi dan Perdagangan Yasutoshi Nishimura melakukan kunjungan serupa Jumat, 14 Oktober 2022, lalu.
“Saya menyampaikan penghargaan saya atas semangat mereka yang mengorbankan hidup mereka untuk kebijakan nasional,” kata Takaichi, pengunjung tetap kuil itu setiap festival dua tahunan tersebut dan pada peringatan kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II setiap tanggal 15 Agustus.
Setelah China dan Korea bereaksi dengan kemarahan atas kunjungan ke Kuil Yasukuni oleh mantan PM Jepang, Shinzo Abe, pada tahun 2013, para pemimpin Jepang umumnya menghindari kunjungan ke kuil itu saat masih menjabat. (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []
