Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mengatakan korupsi yang terjadi di era reformasi saat ini jauh lebih berbahaya dibandingkan korupsi yang dilakukan di zaman orde baru (Orba)
Hal ini disampaikan dalam acara Dialog Menko Polhukam dan Pimpinan Kampus se-Yogyakarta yang diadakan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu, 5 Juni 202.
"Zaman sekarang ini lebih gila korupsinya daripada zaman orde baru," ucapnya dalam acara yang ditayangkan di kanal YouTube Universitas Gadjah Mada.
Ia mengatakan pernyataannya ini didasari bukan karena jumlah nominal uang yang dikorupsi, namun dilihat dari seberapa meluasnya korupsi terjadi saat ini. Ia memberikan penjelasan bahwa pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di era orde baru, korupsi dilakukan secara terkoordinasi. Namun, tidak ada anggota DPR, pejabat maupun aparat penegak hukum yang melakukan korupsi.
Zaman sekarang ini lebih gila korupsinya daripada zaman orde baru.
"Bapak ingat tidak dulu, tidak ada korupsi dilakukan oleh DPR, hakim tidak berani korupsi, gubernur, pemda, bupati tidak berani," ucap mantan Hakim Mahkamah Konstitusi ini.
"Dulu korupsinya itu korupsi terkoordinir. Di dalam desertasi saya pada 1993 mengungkap pemerintah membangun jaringan korporatisme, sehingga semua institusi dibuat organisasi," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mencontohkan beberapa organisasi yang dibuat seperti organisasi petani dan juga pedagang pasar. Menurutnya, kondisi riil saat ini untuk perbandingan di mana korupsi dilakukan secara sendiri-sendiri per individu.
- Baca Juga: Mahfud MD Kasih Contoh Kasus yang Menjadi Sebab UU ITE Dibuat
- Baca Juga: Begini Kata Mahfud MD Soal Isu Kudeta Partai Demokrat
"Sekarang bapak lihat ke DPR, korupsi sendiri, MA korupsi sendiri, MK hakimnya korupsi, kepala daerah, DPRD ini semua korupsi sendiri-sendiri," ucapnya.
"Karena apa? Atas nama demokrasi, sesudah demokrasi maka bebas melakukan apa saja. Pemerintah tidak boleh ikut campur. Jadi demokrasinya (juga) semakin meluas," ucapnya. []