Jakarta - Mahathir Mohamad dilaporkan telah mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Malaysia kepada Raja Malaysia Sultan Abdullah. Keputusan mengejutkan tersebut dikirim pada Senin, 14 Februari 2020, sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Laman Malaysia Kini melaporkan, Kantor Mahathir secara resmi telah mengkonfirmasi pengunduran diri politikus kelahiran 10 Juli 1925 tersebut. Sebelumnya, tidak ada yang menduga kalau Perdana Menteri ke-7 Negeri Jiran tersebut bakal hengkang dari tampuk kepemimpinannya.
Tidak hanya itu, Mahathir Mohamad juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai petinggi di partai Bersatu. Presiden partai Muhyiddin Yassin beberapa jam kemudian juga menyatakan bahwa telah Partai Bersatu keluar dari koalisi Pakatan Harapan.
Meski Mahathir belum memberikan alasan atas pengunduran dirinya sebagai perdana menteri dan sebagai petinggi Partai Bersatu, sejumlah pihak menyebut keputusan itu diambil lantaran terjadi perselisihan keras antara politikus yang kerap dijuluki sebagai Dr M itu dengan Muhyiddin Yassin atau petinggi partai yang lain.
Sebuah sumber mengatakan bahwa pengunduran perdana menteri berusia 94 tahun itu terjadi lantaran terlalu muak dengan situasi dan banyaknya manuver politik yang terjadi di Malaysia dalam 24 jam terakhir.
Sementara sumber lain menyebut Mahathir mengundurkan diri sebagai perdana menteri koalisi Pakatan Harapan agar dia menjadi perdana menteri yang sah dari koalisi baru.
Jika hal tersebut benar terjadi, maka Mahathir akan menjadi perdana menteri kedelapan Malaysia setelah menjabat sebagai perdana menteri dua kali, yakni pada periode 1981 hingga 2003 dan periode 10 Mei 2018, hingga 24 Februari 2020. []