Lucunya Jurnalis, Pejabat dan Artis di Wayang Orang

Punakawan The Peace Maker dimainkan sejumlah pejabat Pemkot Semarang, jurnalis dan artis.
Indra Bekti dan Indy Barens memerankan Raden Lesmana dan Dewi Nawangsih di panggung wayang orang di Taman Indonesia Kaya, Semarang, Jawa Tengah (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang – "Kowe saiki omong, ojo meneng untal-untul wae. Wartawan biasane nulis, saiki kudu omong (Kamu sekarang bicara, jangan diam ikut-ikut saja. Wartawan biasanya menulis, sekarang harus bicara," ledek Prabu Baladewa kepada prajurit Kurawa di belakangnya.

Mendengat itu, prajurit Kurawa yang dimainkan Wirawan, fotografer sebuah media cetak, hanya bisa manggut-manggut. Dan meledaklah tawa ratusan warga Semarang, Jawa Tengah demi mendengar dialog dan tingkah pemain wayang orang di luar pakem pewayangan tersebut. Menyambung kemudian riuh rendah celoteh di antara tepuk tangan penonton.

Petikan dialog di panggung Taman Indonesia Kaya, Semarang, Jawa Tengah tersebut hanya satu dari sekian banyak banyolan yang tersaji di pagelaran wayang orang bertajuk Punakawan The Peace Maker pada Jumat 28 Juni 2019 malam.

Maklum saja, kebanyakan para pemeran wayang guyon ini juga bukan pemain asli wayang orang. Dialog lucu lain terjadi saat Raden Lesmana Mandrakumara curhat ke Bima soal banyaknya Pandawa palsu yang melamar Putri Endang Nirasmara.

"Ojo dadi sedihmu Lesmono, tak beresane kabeh (jangan bersedih Lesmana, saya beresin semua)," celoteh Bima yang lagi-lagi disambut gelak tawa penonton.

Bima yang diperankan oleh Dwi Sambodo saat itu memang menjawab sekenanya. "Saat manggung, semuanya lupa, lupa dengan dialog sebenarnya. Jadi saya jawab apa adanya saja, ternyata malah mengundang banyak tawa penonton," ujar jurnalis yang akrab disapa Uncle usai gelaran.

Kalau skrip sekali baca langsung jalan, ini kita latihan dulu, intonasi, gerakan, langkah jalan, alur cerita wayang kayak apa

Selain dari kalangan jurnalis, Punakawan The Peace Maker juga dimainkan oleh sejumlah pejabat utama di lingkungan Pemkot Semarang. Ada Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang memainkan Dewi Kunti, ibu dari Pandawa serta para kepala dinas dan pejabat eselon dua lain.

Makin meriah karena hadirnya duet host kocak Indra Bekti dan Indy Barens. Indra memerankan Raden Lesmana, sementara Indy memainkan peran Dewi Nawangsih. Sama halnya dengan pemain lain, ke duanya juga di-make up dan berkostum wayang orang sesuai perannya.

"Aku ini kan orangnya gak bisa diem, harus jaga ini aksesoris wayang dalam peranan kita, harus konsentrasi, improvisasi juga," kata Indy.

Sempat grogi saat disodori permintaan manggung namun celoteh dan polah ke duanya sepanjang pertunjukan sukses mengocok perut penonton.

"Ngeper lah, ya harus bangun chemistry lagi tik-toknya di panggung agar tidak ke luar pakem, ini kan pentas budaya," ujar Indra.

Bagi ke duanya, peran di layar televisi sebagai pembawa acara sangat beda dengan pembawaan peran wayang orang di atas panggung.

Apalagi di gelaran budaya meski di wayang guyon tidak ada larangan untuk berimprovisasi dengan guyonan.

"Kalau skrip sekali baca langsung jalan, ini kita latihan dulu, intonasi, gerakan, langkah jalan, alur cerita wayang kayak apa," tutur Indra.

"Ya akhirnya ngalir aja, pakai biasa tik-tok tuh di Ceriwis, karena konsepnya juga wayang guyon, tapi tik-tok harus menjaga feel budayanya agar tidak kemana-mana saat di atas panggung," timpal Indy.

Punakawan The Peace Maker merupakan rangkaian kegiatan merayakan HUT Kota Semarang ke-472 yang jatuh pada 2 Mei 2019 lalu. Kegiatan tersebut digagas Pemkot Semarang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation. Kerja sama dengan kelompok seni Wayang Orang Bharata, Tirang Community serta awak jurnalis lintas media.[]

Artikel lainnya:

Berita terkait