Perantau Sawit Wonogiri Reuni dengan Wayang Kulit

Para perantau Desa Sawit, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, mengadakan reuni dengan menampilkan pentas wayang kulit.
Kepala Desa Sawit Sukino sedang memberikan sambutan di acara wayang kulit. (Foto: Tagar/Budi Utomo)

Wonogiri - Bermacam cara untuk melaksanakan acara reuni di libur Idul Fitri. Para perantau (orang yang bekerja di kota besar) Desa Sawit, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, mengadakan reuni dengan menampilkan pentas wayang kulit.

Salah satu panitia, Sukatmo, mengatakan pentas kesenian tersebut adalah acara yang paling tepat untuk ajang temu kangen atau reuni para perantau.

Dua tahun yang lalu kita mencoba dengan musik dangdut, ternyata kurang pas

"(Acara pentas wayang kulit) Ini merupakan acara yang paling tepat untuk menyatukan para perantau di satu tempat, karena kita nggak bisa datang atau mendatangi mereka (perantau) satu persatu," ujarnya kepada Tagar, Kamis, 6 Juni 2019.

Menurut dia, beberapa tahun terakhir ini panitia telah mencoba beberapa cara agar acara reuni bisa berlangsung dengan meriah.

"Kita telah mencari pola yang paling tepat untuk acara ini. Dua tahun yang lalu kita mencoba dengan musik dangdut, ternyata kurang pas," Katanya.

Kalau pilihan acara tidak tepat, lanjut dia, jadi tidak meriah dan tidak diminati.

Mencairkan Iklim Politik  

Masih di tempat yang sama, Kepala Desa Sawit Sukino memberikan sambutan bahwa acara reuni dengan menampilkan pagelaran wayang kulit ini sangat efektif untuk mencairkan iklim politik.

"Acara reuni ini selain untuk mempererat tali persaudaraan para perantau, juga tepat sebagai ajang mencairkan iklim politik setelah Pemilu 2019, yang berbeda-beda pendapat," Ujarnya dengan bahasa Jawa Krama.

Pihaknya sangat mengapresiasi acara yang digagas oleh para perantau itu. Mereka masih mencintai tanah kelahirannya meski telah bekerja di kota besar yang jauh dari tanah kelahiran mereka.

Ratusan warga desa Sawit, baik perantau maupun yang masih tinggal di desa itu, sangat antusias menyaksikan pagelaran wayang kulit dari pukul sembilan malam hingga empat pagi. Hampir semua warga menunggu acara serupa di tahun depan. []  

Berita terkait
0
AS Mulai Terapkan Larangan Impor Barang dari Xinjiang
AS terapkan larangan impor barang produksi dari wilayah Xinjiang, China, kini mulai diberlakukan dengan alasan ada genosida di sana