Loko Cafe di Yogyakarta, Serasa di Negeri Empat Musim

Nongkrong di Loko Cafe di Malioboro Yogyakarta serasa sedang berada di negara empat musim. Dengan pemandangan orang-orang sibuk.
Loko Cafe Malioboro tampak dari Jalan Pasar Kembang dengan tulisan "Yogyakarta" yang lumayan instagramable. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Tempat nongkrong asyik di pusat Kota Gudeg. Namanya Loko Coffee Shop Malioboro. Lokasinya di Jalan Pasar Kembang, atau di ujung utara Jalan Malioboro Yogyakarta.

Tempatnya luas dan semi outdoor. Diapit jalan raya dan jalur double track kereta api. Pengunjung bisa leluasa memandang kereta api yang lewat di sisi utara. Di sisi selatan melihat lalu lalang kendaraan.

Wisatawan asal Palembang, Ipung, 40 tahun, mengatakan, Loko Cafe tempatnya unik. Begitu juga suasananya. 

"Ngopi dan menyantap hidangan sambil menyaksikan hiruk pikuk dan kesibukan Kota Yogyakarta memberi kenikmatan tersendiri," kata dia, Rabu, 3 Juli 2019.

Dia menyebut suasananya seperti di luar negeri yang punya empat musim. Ngopi di coffee shop, sementara orang lain sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. "Benar-benar cocok untuk liburan," ujar dia

Ipung berjam-jam berada di coffee shop yang berada di emplasemen Stasiun Tugu Yogyakarta ini. Dia sampai nambah dua cangkir kopi. "Tempatnya nyaman, betah berlama-lama di sini," katanya.

Loko Cafe Malioboro ini punya tagline atau slogan unik dengan Bahasa Jawa: Medhang, Madhang dan Jagongan. Dalam padanan kata Indonesia artinya: minum, makan dan nongkrong atau ngobrol.

Sejak beroperasi 24 Juni 2018, Loko Coffee Shop Malioboro menjadi jujugan pengunjung. Tidak hanya warga lokal tapi juga wisatawan.

Ngopi dan menyantap hidangan sambil menyaksikan hiruk pikuk dan kesibukan Kota Yogyakarta memberi kenikmatan tersendiri.

Loko CafeSeorang barista berbusana khas Yogyakarta di Loko Cafe, sedang meramu kopi Nusantara. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Setelah muter-muter jalan kaki di Malioboro, bersantai di coffee shop yang dikelola PT Reska Multi Usaha, anak perusahaan PT KA (Persero).

Tempat ini juga cocok bagi calon penumpang kereta. Tidak perlu khawatir ketinggalan kereta. Di tempat ini ada TV LED ukuran besar yang menampilkan informasi jadwal dan perjalanan kereta secara real time.

Penumpang kereta yang turun di Stasiun Tugu Yogyakarta, cocok singgah di tempat ini. Sekadar melepas lelah dari perjalanan jauh, sambil menunggu jemputan kolega.

Tempat ini juga asyik untuk nongkrong bersama teman atau pacar. Loko Cafe Malioboro ini beroperasi sepanjang hari, buka 24 jam. Pengujung bisa sepuasnya ngobrol.

Seorang pengunjung, Rozi, 40 tahun, mengatakan suasananya nyaman. Asyik untuk ngobrol sambil menunggu kereta. "Recommended bagi wisatawan Malioboro, capek berkeliling Malioboro singgahlah di tempat ini," kata dia.

Tidak hanya lokasinya yang asyik. Menu makanan dan minuman yang tersaji pun lengkap. Harganya bersahabat. Kota Yogyakarta yang banyak mahasiswanya, tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam.

Bagi penggemar kopi, Loko Cafe menjadi tempat yang pas. Varian menu kopi nusantara ada di sini, baik espresso based atau manual brew.

Selain kopi, Loko Cafe juga menawarkan beragam minuman. Ada aneka jus, milkshake, yogurt, cokelat atau minuman hangat tempo dulu seperti wedang uwuh, serai, jahe. Tentunya diolah oleh barista berpengalaman.

Makanan ringan beraneka macam. Mulai dari waffle, pancake, lumpia bohai, singkong keju, cireng, pisang goreng. 

"Disajikan hangat dengan sambal bawang terasa nikmat," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Reska Multi Usaha, Muhammad Sahli.

Loko CafePengunjung Loko Cafe Malioboro, menikmati momen ngobrol asyik. Di sini juga dilengkapi jaringan free wifi berkecepatan tinggi. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Menurut Sahli, Loko Cafe didesain tidak sekadar coffee shop semata. Namun juga menyajikan makanan dengan menu beragam dan istimewa.

Ada bakmi godok Jawa, nasi rawon, nasi goreng. Sejumlah makanan yang biasa dijajakan di atas kereta, juga tersaji di Loko Cafe. Antara lain Mie On Train Premium, nasi goreng Padang, nasi goreng tuna, pecel Kroya, mendoan Purwokerto, aneka rebusan dan jajanan tradisional

Menu apa lagi yang ditawarkan? Menu makanan dan minuman sudah terbilang lengkap. Tapi ada satu menu lagi, yang mungkin berbeda dengan tempat lain.

Namanya menu sedekah. Seperti namanya, semangat dari menu ini adalah berbagi kepada sesama. Ini merupakan program yang diluncurkan saat merayakan hari jadinya yang perdana.

Program menu sedekah ini mirip mentraktir makanan dan minuman kepada orang lain. Hanya saja, kalau mentraktir biasanya kepada teman atau seseorang yang dikenal.

Tapi menu sedekah ini diberikan kepada siapa saja yang berhak, tanpa pandang bulu teman atau kolega. Prioritasnya penerima manfaat dari menu ini adalah kaum papa.

Sahli mengatakan, dengan menu ini pengunjung bisa berbagi. Membeli makanan dengan harga tetap sesuai yang tertera. Lalu menu makanan yang sudah dibeli tadi diberikan kepada orang lain.

Prioritasnya menu makanan disedekahkan kepada orang yang tidak mampu. "Pengunjung bisa memilih orang yang berhak menerima atau Loko Cafe yang memilihkan orang yang berhak," kata dia.

Loko CafeLoko Cafe Malioboro berkonsep semi outdoor memberi kenyamanan bagi pengunjung saat bersantai sambil menyaksikan hiruk pikuk Kota Yogyakarta. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Lebih lanjut Sahli mengatakan, sebagai usaha dari anak perusahaan BUMN, pasokan kebutuhan logistik untuk Loko Cafe Malioboro berasal dari BUMN juga. 

"Kita menggunakan produk teh, gula pasir dan kopi yang diproduksi Walini milik BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

Menurut dia, fasilitas lain yang ditawarkan Loko Cafe cukup lengkap. Selain tempatnya luas, pengunjung bisa memanfaatkan koneksi internet atau wifi dengan kecepatan tinggi.

Pengunjung bisa request lagu atau ikut ngejam bersama band yang sedang manggung. "Setiap hari ada live music dengan genre yang berbeda tiap harinya," kata dia.

Lokasi memang diapit jalan raya dan double track kereta api. Tapi untuk masalah parkir tidak perlu khawatir. Dan tidak perlu khawatir bikin macet.

Pengunjung bisa memarkir sepeda motor atau mobil di Taman Parkir Abubakar Ali. Taman parkir bisa menampung ratusan motor dan puluhan mobil. Jaraknya hanya 100 meter sebelah timur Loko Cafe.

Direktur Utama PT (Persero) KA Edi Sukmoro mengatakan, kehadiran Loko Cafe Malioboro di Stasiun Tugu Yogyakarta merupakan lanjutan dari Loko Cafe di Gubeng Surabaya, Poncol Semarang, dan Bandung.

Bedanya, Loko Cafe Malioboro ini lebih lengkap. Ada live music tiap hari. Ada juga live brewing kopi Nusantara dari para barista ternama. Pengunjung bisa menyaksikan langsung aksi barista ini dalam meracik kopi.

"Harapan kami, Loko Cafe Malioboro ini menjadi destinasi wisata kuliner baru di Yogyakarta," kata Edy. []

Tulisan feature lain:

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.