LIPI: Naik Turunnya Survei Ditentukan Oleh Tokoh dan Isu

Pakar Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati mengatakan naik turunnya PDIP dalam sebuah survei ditentukan oleh salah satu tokoh dan juga isu.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Tagar/Instagram/@ganjar_pranowo)

Jakarta - Pakar Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati mengatakan bahwa yang perlu digaris bawahi adalah presepsi pemilih, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP) bisa menjadi favorit tapi disisi lain bisa sebaliknya. Menurutnya, naik turunya PDIP dalam sebuah survei ditentukan oleh salah satu tokoh dan juga isu.

“Kebetulan saat ini PDIP sebagai pemerintah daerah yang itu banyak mendapatkan sorotan media, saya pikir presepsi tentang individu atau PDIP, koalisi pemerintah itu mempengaruhi frekuensi pemilih saat ini,” ujar Wasisto dalam wawancara di kanal YouTube Tagar TV, Senin, 6 September 2021.


Naik turunya bergantinya posisi ini menunjukan bahwa militer ini menjadi pilihan politik bagi pemilih Indonesia saat ini dibuktikan dengan munculnya AHY dirating nomor 2.


Wasisto Raharjo JatiWasisto Raharjo Jati saat diwawancarai Cory Olivia di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Azzahrah)

Wasisto juga mengatakan, gejala meningkatnya pilihan yang berbau purnawirawan atau berbasis militer, dimana pemilih sipil dan militer selalu bergantian yang artinya sipil dari era Megawati dan militer dari era Susilo Bambang Yudhoyono.

“Naik turunya bergantinya posisi ini menunjukan bahwa militer ini menjadi pilihan politik bagi pemilih Indonesia saat ini, dibuktikan dengan munculnya AHY dirating nomor 2,” ujar wasisto.

Waisto mengatakan, Membangun elektabilitas partai, memerlukan sebuah proses yang dijalani. Proses tersebut adalah dinamika dan interaksi timbal balik antara kompetensi, reputasi, dan integritas dalam ruang serta waktu yang harus dipresentasikan kepada publik.

“Naiknya elektabilitas Partai Demokrat tak terlepas dari kiprah AHY memimpin partai. AHY, mumpuni menghadapi badai krisis eksternal maupun internal partai,” ucapnya.

Sebelumnya, Hasil survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) terbaru menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juara 1 kandidat calon presiden 2024, mengalahkan semua tokoh. Dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga adalah juara 1 partai politik yang paling dipilih. 

Hasil itu menjawab pertanyaan tren politik terkini terkait elektabilitas tokoh dan parpol menuju Pemilu tahun 2024 jika Pilpres dan Pileg dilakukan hari ini.

Anggota Komisi XI DPR itu berharap seluruh kader terus bekerja dengan maksimal. Sebab, meskipun Pemilu 2024 masih cukup jauh, tapi dibutuhkan stamina panjang. 

Survei CISA melakukan survei di antaranya elektabilitas partai politik dan capres 2024. Survei ini dilakukan 27 hingga 31 Agustus 2021, menyasar 1.200 responden di 34 provinsi melalui wawancara langsung.

Penarikan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan margin of error 2,85 persen, dan diklaim memiliki tingkat kepercayaan 85 persen. 

Hasilnya, PDIP masih menempati posisi pertama dalam peta elektoral parpol di Indonesia dengan mendapatkan 24,58 persen. Kemudian Partai Demokrat konsisten di peringkat kedua dan meraih 18,75 persen. Partai Golkar di posisi ketiga meraup 14,25 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa mendapatkan 10,67 persen di peringkat keempat. 

(Azzahrah Dzakiyah Nur Azizah)

Berita terkait
LIPI: Dampak Interpelasi Bisa Jadi Boomerang Bagi Gubernur
Pakar Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati mengatakan hak interpelasi dapat menjadi boomerang bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
LIPI: Koruptor Adalah Perilaku Menyimpang Secara Agama
Pakar Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati mengatakan bahwa korupto adalah prilaku menyimpang secara agama dan lebih pantas di sebut sebagai pencuri.
CISA: PSI-PDIP Tak Perlu Gunakan Hak Interpelasi pada Anies
Pengamat Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) mengatakan PSI dan PDIP tak perlu menggunakan hak interpelasi kepada Anies.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina