LIPI: Dampak Interpelasi Bisa Jadi Boomerang Bagi Gubernur

Pakar Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati mengatakan hak interpelasi dapat menjadi boomerang bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Tagar/Dok DKI)

Jakarta - Pakar Politik Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati mengatakan bahwa banjir karangan bunga yang berisi dukungan terhadap Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengajukan hak interpelasi memiliki faktor tertentu.

Wasisto mengatakan, faktor pertama menunjukan adanya kritikan publik terhadap kinerja gubernur dan kedua bisa saja sebuah bentuk dukungan dengan adanya Formula E dapat mendongkrak DKI Jakarta pasca pandemi.

“Adanya dua bentuk simbol ini menunjukkan kalau sebenarnya peta politik Jakarta itu sudah cukup terbelah sejak beberapa hari kemarin, sehingga masalah interpelasi ini salah satu contoh bagaimana opini publik terbelah antara pro dan kontra,” ujar Wasisito dalam wawancara di kanal YouTube Tagar TV, Jumat, 2 September 2021.


Dilihat dari dampak politis bisa berbentuk pisau dua arah hak interpelasi bisa menjadi dukungan di tingkat DPRD bisa menjadi ajang menarik simpati.


Wasisito Raharjo JatiWasisito Raharjo Jati saat diwawancarai Cory Olivia di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Azzahrah)

Wasisto juga mengatakan bahwa hak interpelasi merupakan hak untuk meminta keterangan, gubernur dimintai kejelasan mengenai kebijakan yang beliau ambil, apakah ada kelebihan dan kekurangan. Dalam forum gubernur dipaksa memberikan jawaban sejelas-jelasnya kepada anggota dewan terkait kebijakannya.

“Dilihat dari dampak politis bisa berbentuk pisau dua arah, hak interpelasi bisa menjadi dukungan di tingkat DPRD, bisa menjadi ajang menarik simpati, tapi sebaliknya jika gubernur itu tidak mampu memberikan jawaban seterang-terangnya di depan dewan itu jelas akan menjadi boomerang.” ujar Wasisto.

Sbelumnya, belasan karangan bunga berjejer di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Kamis, 2 Agustus 2021. Karangan bunga bertuliskan dukungan kepada Fraksi PDIP dan PSI yang mengajukan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, soal Formula E.

Karangan itu berisi dukungan terhadap Fraksi PDIP dan PSI yang mengajukan hak interpelasi. Tertulis di salah satu karangan bunga, "Fraksi PDIP dan PSI terima kasih untuk mengawasi pemakaian uang rakyat. Kalian benar-benar wakil rakyat."

Ada pula karangan bunga yang bertuliskan, "Turut berduka cita atas matinya suara rakyat oleh penolakan interpelasi 7 parpol, semoga semakin ditinggalkan konstituen." Pengirim karangan bunga ada yang menyebut diri 'Yang Menunggu Keinsafan Teman Yang Lain', 'Pemerhati Teman Makan Malam', 'Bukan 7 Teman Makam Malam Gratis'.

Sikap anggota DPRD DKI terbelah dua, sebanyak 33 anggota DPRD DKI dari fraksi PDIP dan PSI menggulirkan hak interpelasi terkait Formula E. Sementara, tujuh fraksi DPRD DKI menolak usulan hak interpelasi. 

(Azzahrah Dzakiyah Nur Azizah)

Berita terkait
Anies Baswedan Terima Anugerah Penghargaan dari LPSK
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah foto di Instagram saat meraih Anugerah Penghargaan dari LPSK Indonesia.
Anies Baswedan: Vaksin Menurunkan Risiko Kematian Pasien C-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa data lapangan saat ini, jelas menunjukkan vaksin menurunkan risiko kematian karena Covid-19.
Anies Baswedan Tinjau Sentra Vaksinasi Kolaborasi Ikastara
Guburnur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau meninjau sentra vaksinasi kolaborasi Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara) di Ancol.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.