Lima Pesan Risma ke DPRD Jakarta Soal Penanggulangan Banjir

Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta menemui Tri Rismaharini untuk belajar penanggulangan banjir di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menerima kunjungan Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta di Balai Kota Surabaya, Kamis, 22 Oktober 2020. (Foto: Tagar. Ihwan Fajar)

Surabaya - Panitia Khusus (Pansus) Banjir Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menemui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk melihat penanganan banjir di Kota Surabaya. Ketua Pansus Banjir, Zita Anjani memimpin rombongan DPRD DKI Jakarta menemui Risma di Balai Kota, Kamis, 22 Oktober 2020.

Zita menjelaskan Pansus Banjir DKI Jakarta sedang mengebut terkait penanganan banjir di ibu kota negara itu yang hingga kini belum bisa teratasi. Ia mengaku, sebelum ke Kota Surabaya, DPRD DKI Jakarta juga melihat penanganan banjir di Tegal, Semarang, Jawa Tengah.

Jadi kami dari Pansus belajar banyak dari Kota Surabaaya. Saya pun kaget dari landing di airport sampai menuju ke sini dan ke hotel semuanya hijau.

"Kami hanya punya waktu singkat yakni tiga bulan untuk melihat penanggulangan banjir di Semarang dan Surabaya. Dua daerah ini dalam 10 tahun terakhir berhasil mengurangi 80 persen titik banjir menjadi hanya 13 persen saja," kata dia

Usai bertemu dengan Risma, Zita mengaku terkesima dengan penjelasan wali kota perempuan pertama di Surabaya itu tentang penanggulangan banjir. Zita mengaku saat ini Surabaya saat ini hanya 2,3 persen wilayah.

Baca juga:

"Jadi kami dari Pansus belajar banyak dari Kota Surabaaya. Saya pun kaget dari landing di airport sampai menuju ke sini dan ke hotel semuanya hijau. Jadi saya bilang Surabaya bukan hanya berhasil menangani banjir, tapi juga bisa kita bilang dengan green city, kota yang hijau sustainable," ujarnya.

Zita mengungkapkan Risma menitipkan lima pesan kepada DPRD DKI Jakarta untuk penanggulangan banjir. Pertama, kata Zita, jangan hanya jalan saja diperbaiki, tetapi juga memperbaiki saluran utama.

"Kalau lihat di DKI kan kita jalan, buka bawahnya hancur, jadi harus saluranbya dulu baru jalan," kata dia.

Pesan kedua Risma yakni, bagaimana bisa mengalirkan dan menampung air saat hujan. Ketiga, perlu action jelas dan bukan master plan saja sehingga dirasakan secara langsung warga.

"Keempat, perlu kekompakan kolaborasi, sinergitas antara dinas seperti di Kota Surabaya. Begitu ada banjir, bukan hanya Dinas PU, tapi dinas PMK (pemadam kebakaran) pun juga ikut turun. Jadi koordinasi kolaborasinya sangat baik," kata dia,

Masukan terakhir dari Risma yakni bagaimana menjaga sungai agar aliran bisa lancar dan tidak buntu.

"Lalu aliran sungai ketika masuk air harus bisa memecah sungai. Sungainya harus dipecah supaya alirannya gak ada yang mandeg," tutur dia.

Dari lima pesan tersebut, Zita mengaku akan menjadi rekomendasi Pansus kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dalam penanggulangan banjir.

"Jadi Insyaallah nanti rekomendasinya ada, tentang Kota Surabaya dan banyak masukan yang kami dapat," tuturnya.

Zita menambahkan saran Risma kepada pemerintah DKI Jakarta untuk penanggulangan banjir sangat cocok diterapkan. Alasannya, antara Surabaya dan Jakarta memiliki kesamaan yakni dataran rendah dan dekat dengan laut.

"Surabaya ini mirip sama Jakarta. Dia rendah, terus dekat sama laut. Tapi bedanya Surabaya lebih parah, dia diantara permukaan laut hanya lima meter. Kalau di Jakarta masih 50 meter," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan minimnya anggaran membuat dirinya bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memutar otak untuk penanganan banjir di Kota Pahlawan ini. Salah satu upaya adalah memastikan saluran terkoneksi dengan baik. Selain itu, juga memastikan resapan.

"Saluran harus connect. Harus terkoneksi, kalau tidak pasti jadi masalah," ujar Risma.

Risma memang tak memungkiri dulu persoalan banjir di Surabaya memang menjadi masalah serius. Hal itu yang membuat Pemkot melakukan berbagai hal.

"Sebetulnya kalau kita bisa mengelola, air itu adalah anugerah," ucap Risma.[]

Berita terkait
Hari Santri Nasional di Surabaya Kemanggulan Umara dan Ulama
PCNU Surabaya menilai Ulama dan Umara dan Ulama menentukan masa depan bangsa.Kaum santri juga memperjuangkan kemerdekaan.
Denise Chariesta Kena Sentil Melvin Sang Crazy Rich Surabaya
Melvin Tenggara Crazy Rich Surabay turut mengomentari aksi selebgram Denise Chariesta.
Bawa Molotov, 169 Orang Ditangkap Demo Omnibus Law Surabaya
Sebelum demo omnibus law, polisi terlebih menyisir di sekitar Gedung Grahadi Surabaya untuk mencari provokator yang akan membuat kericuhan.