Lima Kecamatan Terbanyak Kasus DBD di Bantul

Dinkes Bantul mencatat kasus DBD meningkat pesat. Januari ada 50 kasus, Februari menjadi 160 kasus. Ada 5 kecamatan kasus DBD tertinggi di Bantul.
Peta Kabupaten Bantul. (Foto: gambardaerah.blogspot.com/Tagar/Ridwan Anshori)

Bantul - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mencatat hingga pertengahan Februari ini sudah ada 160 kadus Demam Berdarah Dengue (DBD), angka ini menunjukkan bahwa kasus DBD di Bantul meningkat drastis.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul, Joko Santoso mengatakan surat Keterangan Dini Rumah Sakit (KDRS) ada 160 kasus DBD yang dilaporkan. "Untuk Januari lalu ada 50 laporan, lalu di pertengahan Februari ini ada 160 kasus. Itu berdasarkan KDRS yang kami terima," kata Oky ketika dihubungi pada Senin, 17 Februari 2020.

Pria yang akrab disapa Oky ini mengatakan tiap satu minggu ada enam laporan masuk yang diterima oleh Dinkes Bantul. Sedangkan untuk lokasi kejadian sudah hampir tersebar di seluruh kecamatan yang ada Bantul. "Januari lalu kan diinfromasikan bahwa di Kecamatan Dlingo belum ada laporan sama sekali tapi sekarang sudah ada dua kasus DBD," jelasnya.

Sedangkan untuk sebaran kasus terbanyak ada di Kecamatan Kasihan, Banguntapan, Bantul, Bambamglipuro serta Bantul. Peningkatan kasus DBD ini dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tidak menentu, kadang hujan lebat dan kadang masih panas.

Januari lalu kan diinfromasikan bahwa di Kecamatan Dlingo belum ada laporan sama sekali tapi sekarang sudah ada dua kasus DBD.

Menurut Oky cuaca yang seperti itu yang membuat warga terlena tidak memperhatikan lingkungan. Ia berharap masyarakat lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar agar kasus DBD di Bantul tidak semakin parah. "Warga mengabaikan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk," ujarnya.

Terpisah Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi menjelaskan bahwa warga bantul harus melakukan 3M yakni menguras, menutup dan mengubur untuk menghindari penyakit DBD ini. Sesuai dengan empirisnya 2020 adalah siklus lima tahunan DBD dan disinyalir akan ada obrik atau satuan kerja yang menjadi obyek pemeriksaan DBD.

"Memang harus waspada, disinyalir akan ada obrik DBD jadi harus hati-hati dan menjalankan 3M, pokoknya jangan beri kesempatan nyamuk membuat sarang dan berkembang biak," kata Agus.

Sementara itu Bupati Bantul, Suharsono mengaku telah memberikan arahan kepada seluruh OPD yang tersebar di Bantul untuk mengingatkan warga untuk selalu menjaga kebersihan. "Tahun 2019 lalu kasusnya tidak sedikit maka dari itu sekarang seluruh OPD saya arahkan mengimbau warga untuk menjaga kebersihan dan menghindari sarang nyamuk," ujarnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Penyebab Penderita DBD di Tegal Meningkat
RS Mitra Siaga Tegal mencatat ada enam pasien yang dirawat karena menderita DBD.
Hati-hati dan Cermati Gejala DBD pada Anak
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Siti Nadia ingatkan orang tua perhatikan gejala demam berdarah pada anak.
Pemkab Gowa Antisipasi DBD di Musim Hujan
Antisipasi penyakit saat musim hujan. Pemkab kowa melalui Dinas Kesehatan melakukan penyemprotan sarang nyamuk Demam Berdarah (DBD)
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.