Alasan Warga Bantul Diminta Hindari Fogging Swasta

Dinkes Bantul meminta warga menghindari fogging yang dilakukan swasta. Salah satu alasanya swasta saat fogging tidak melakukan riset dulu.
Dinkes Bantul mengimbau warga menghindari fogging yang dilakukan swasta karena biasanya tanpa riset dulu di daerah yang akan difogging. (Foto: Dok Tagar)

Bantul - Dinas Kesehatan (Dinkes) menghimbau warga Bantul untuk menghindari fogging melalui pihak swasta. Alasannya fogging yang dilakukan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Dinkes sejauh ini mencatat bahwa pasien yang terjangkit Demam Berdarah Dongue (DBD) sebayak 50 orang dan tidak ada korban jiwa.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul Tri Wahyu Joko Santoso mengatakan kebanyakan fogging dari pihak swasta hanya menjalankan tugas semprot tanpa melakukan riset lebih dahulu. "Fogging dari kami itu melakukan riset dulu seperti cek lapangan langsung dan juga melihat situasi di tempat yang warganya mengajukan semprot fogging," katanya, Senin 3 Januari 2020.

Sedangkan dari pihak swasta biasanya tidak melakukan riset. "Kalau swasta kan hanya melakukan fogging jadi rawan. Rawannya itu jika di situ tidak ada nyamuk yang menyebabkan DBD. Jadi fogging malah dapat merusak ekosistem dan menyebabkan resistensi kepada nyamuk yang ada di situ," ujarnya.

Pria yang kerap disapa Oky ini mengatakan mengatakan jika ada warga Bantul yang ingin mengajukan fogging maka pihak Dinkes melakukan riset terlebih dulu. Pertama, Dinkes harus meminta keterangan kepada rumah sakit yang merawat salah satu pasien diduga terjangkit DBD dan survey langsung ke lapangan yang di mana warga tersebut mengajukan fogging.

Fogging dari kami itu melakukan riset dulu seperti cek lapangan langsung dan juga melihat situasi di tempat yang warganya mengajukan semprot fogging.

Kedua, Dinkes akan memerintahkan Puskesmas terdekat untuk melakukan epidiemologi yang berguna untuk memastikan pasien tersebut terjangkit DBD di lingkungannya atau terjangkit di luar lingkungannya. 

"Epidiemologi itu juga mempunyai beberapa tahap, pertama pengecekan langsung seperti 100 meter dari lingkungan tersebut tingkat jentiknya tinggi atau rendah, lalu demam yang disebabkan pasien harus dipastikan DBD atau demam yang lainnya," ujarnya.

Setelah melalui tahap itu, Dinkes baru bisa melakukan fogging kepada warga yang mengajukan. Selain itu untuk mencegah DBD para warga juga bisa mengandalkan obat abate yang bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas terdekat.

"Jadi obat itu bisa didapatkan tanpa biaya oleh warga Bantul, semisal jika ada pelatiham PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di daerahnya maka perangkat desa bisa sekalian membagi obat abate," kata Oky. []

Baca Juga:

Berita terkait
Warga Aceh Singkil Resah DBD, Fogging Habis Biaya
Warga Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, Aceh meminta pihak Dinas Kesehatan setempat melakukan fogging secara menyeluruh.
Tebar Simpati, Perindo Fogging di Pekalongan, Jawa Tengah
Foging dilakukan di pemukiman padat penduduk RT 04/ RW 8 dan RT 05, 06 RW 06 Kelurahan Parir Kramat Kraton Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan, Jawa Tengah.
Hati-hati dan Cermati Gejala DBD pada Anak
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Siti Nadia ingatkan orang tua perhatikan gejala demam berdarah pada anak.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.