Yogyakarta Perangi DBD dengan Nyamuk Berwolbachia

Wolbachia adalah bakteri alami yang mampu menekan replikasi virus dengue pada nyamuk
Ilustrasi nyamuk DBD. (foto: Pexels)

Yogyakarta - Kabar gembira bagi dunia kesehatan masyarakat. demam berdarah dengue (DBD) yang selama ini menjadi momok penyakit di Indonesia, bisa diatasi dengan metode ilmiah.

Metode ini dengan memanfaatkan bakteri wolbachia. Wolbachia merupakan bakteri alami di dalam sel tubuh serangga yang mampu menekan replikasi virus dengue di tubuh nyamuk.

Metode memerangi nyamuk DBD dengan nyamuk berwolbachia ini adalah tim Riset World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta. Dalam dua tahun terakhir, tim menempatkan telur aedes aegypti di tujuh kelurahan di Kecamatan Tegalrejo dan Wirobrajan, Kota Yogyakarta.

Bagaimana hasilnya? Ternyata, kasus DBD di tujuh kelurahan di Kota Yogyakarta menurun secara signifikan. Padahal tujuh kelurahan tersebut selama ini dikenal sebagai wilayah endemi DBD.

Peneliti Utama WMP Yogyakarta Prof Adi Utarini mengatakan, di tujuh kelurahan yang disebar nyamuk berwolbachia tersebut, angka DBD menurun sampai 74 persen.

"Ini kesimpulan sementara. Kami masih berproses menunggu hasil akhirnya," kata dia di Yogyakarta, Selasa 18 Juni 2019.

Uut, sapaan akrabnya, berpendapat, wolbachia sangat potensial dalam pengendalian DBD di Kota Yogyakarta. Studi ini dilanjutkan dengan melaksanakan metode serupa di empat wilayah di luar Kota Yogyakarta.

"Kita masih menunggu pemantauan wolbachia di sejumlah wilayah penelitian," kata Uut.

Menurut dia, penelitian ini dimulai sejak 2017 lalu. Saat itu WMP Yogyakarta meletakkan 8.000 ember berisi telur Aedes Aegepty berwolbachia di wilayah penelitian.

Peletakan ember berisi telur aedes aegepty berwolbachia dilaksanakan dalam dua tahap. Pertama di Kecamatan Tegalrejo dan Wirobrajan. Tahap kedua dilakukan di 38 kelurahan dan desa di Kota Yogyakarta dan Bantul.

Untuk tahap kedua ini, tim WMP masih menunggu hasil akhir. Jika hasilnya sama seperti hasil di Kecamatan Tegalrejo dan Wirobrajan, dapat disimpulkan wolbachia sangat efektif menekan DBD dan layak dikembangkan di seluruh pelosok Indonesia.

Tim WMP Yogyakarta juga melakukan pendataan pasien DBD yang berobat di 18 puskesmas di Kota Yogyakarta. Pasien didata dan diambil sampel darahnya untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium WMP.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia Kusworini mengatakan, kasus DBD masih menjadi persoalan serius. Untuk menemukannya butuh kerja sama semua pihak, termasuk kesadaran pribadi dalam berperilaku hidup sehat.

Menurut dia, berdasarkan data per Mei 2019 lalu, jumlah pasien DBD di Kota Yogyakarta mencapai 335 kasus. Angka ini meningkat signifikan di banding periode yang sama tahun lalu yang hanya 51 kasus.[]

Artikel lainnya:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.