Lima Fakta Kontroversi Statement Wali Kota Semarang

Pernyataan itu mengundang reaksi ketidaksetujuan, khususnya bagi pendukung nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Walikota Semarang yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat membeber seputar statmen kontroversialnya, tidak dukung Jokowi jangan pakai jalan tol. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang, (Tagar 5/2/2019) - Statement Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi soal, tidak dukung Jokowi jangan pakai jalan tol menimbulkan kontroversi. Pernyataan itu mengundang reaksi ketidaksetujuan, khususnya bagi pendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

Alhasil Hendi, sapaan akrab sang wali kota, harus membuat pernyataan pelurusan sekaligus melakukan penegasan atas ucapan yang disampaikan di rangkaian kegiatan kampanye calon presiden 01 Jokowi, di MG Setos Semarang, Sabtu (2/2).

Baca juga: Dibully di Medsos, Walikota Semarang: Itu Pengakuan Atas Kerja Jokowi

Terkait hal tersebut, berikut sejumlah fakta yang dikumpulkan Tagar News berdasar pantauan lapangan maupun mengacu penjelasan yang dibeber Hendi di Café Selasih, Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/4):

1. Tidak berkapasitas sebagai Wali Kota Semarang

Hendi menyatakan pernyataan itu disampaikan tidak dalam kapasitasnya sebagai Wali Kota Semarang. Kehadirannya di acara kampanye Jokowi mengharuskan ia menanggalkan jabatan walikota untuk sementara waktu.

"Saya sampaikan, kapasitas saya sebagai tokoh masyarakat, Ketua PDI Perjuangan Kota Semarang, jadi tidak dalam kapasitas sebagai wali kota," kata dia.

Hendi juga menyampaikan hadir dalam kampanye itu setelah sebelumnya mengajukan cuti sebagai Walikota Semarang. 

"Surat cutinya juga ada, bisa dicek di provinsi (Pemprov Jateng)," tegas dia.

2. MC memanggil Hendi dengan sebutan Ketua Panitia Acara

Pengamatan Tagar News saat kampanye Jokowi berlangsung di ballroom MG Setos di lantai 16 dua hari lalu, master of ceremony (MC) atau pemandu acara tidak pernah memanggil Hendrar Prihadi dengan sebutan Walikota Semarang. Hendi juga tidak pernah disebut sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang.

Malah saat mempersilahkan Hendi memberi sambutan, MC menyebut Hendi sebagai Koordinator Acara maupun Ketua Panitia Deklarasi Dukungan Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah ke Jokowi-Ma’ruf.

3. Disampaikan saat gladi bersih

Pengamatan Tagar News, Statement Hendi soal pendukung 02 jangan pakai jalan tol tidak dilontarkan di sambutan resmi. Sore itu, panitia menggelar berbagai persiapan, salah satunya gladi bersih. Tujuannya agar saat Jokowi masuk ke tengah kegiatan atau acara dimulai, tidak ada hal yang membuat panitia kedodoran.

Saat menunggu kehadiran Jokowi tersebut, Hendi maju ke tengah panggung dan menyampaikan beberapa hal, salah satunya meminta agar mereka yang tidak mendukung Jokowi tidak menggunakan jalan tol.

4. Sebagai penyemangat ke pendukung 01

Hendi menyatakan statemennya tersebut tidak pernah disampaikan di sambutan resmi dihadapan Jokowi saat acara Deklarasi Dukungan Peguyuban Pengusaha Jateng berlangsung.

Statemen pendukung 02 jangan gunakan jalan tol disampaikan Hendi sebagai upaya dirinya menyemangati pendukung 01 yang hadir. Agar pendukung 01 tidak ragu lagi memilih Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

"Saya harus perjelas, dalam sambutan resmi saya tidak pernah sampaikan itu. Memang, sebelum Pak Jokowi datang ada waktu ice breaking atau gladi bersih yang kemudian sebagai salah satu pendukung Pak Jokowi saya harus bikin semangat pendukung kita, salah satunya saya menyampaikan begitu," beber dia.

5. Sebagai jawaban atas komentar nyinyir kerja Jokowi membangun jalan tol

Hendi mengakui adanya statemen mereka yang tidak mendukung Jokowi jangan pakai jalan tol. Namun pernyataan itu bukan tanpa alasan. 

Statemen itu disampaikan karena ia melihat selama ini kerja keras dari Presiden Jokowi selalu mendapat tanggapan nyinyir dari rival politik maupun pendukung 02. Termasuk keberhasilan Jokowi menghubungkan Jakarta-Surabaya lewat Tol Trans Jawa. 

"Kenapa saya sampaikan begitu, karena pesannya jelas. Kemarin jalan tol selesai dibangun, uaaduuuh tetap saja tidak diapresiasi, malah dicemooh. Malah dikatakan kita tidak makan jalan tol pak, jalan tolnya tidak manfaat. Tapi ini kan kita lihat manfaatnya luar biasa," terang dia. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.