Lima Bahaya Tidur di Lantai, Bisa Sakit Bell’s Pallsy

Tidur di lantai bisa terkena penyakit Bell’s Pallsy, bahkan bisa saja berdampak serius, apalagi jika dilakukan terus menerus.
Tidur dilantai itu bahaya. (Foto: Pixabay/jemy_c)

TAGAR.id, Jakarta - Tidur di lantai bisa terkena penyakit Bell’s Pallsy, bahkan bisa saja berdampak serius seperti infeksi saluran pernafasan. Sayangnya, beberapa orang justru merasa nyaman. Alasannya, bisa memperbaiki postur tubuh dan mengurangi sejumlah nyeri.

Tagar merangkumkan dari laman Boldsky beberapa bahaya tidur di lantai.

1. Menyebab Penyakit Bell’s Pallsy

Biasanya, anak-anak akan tidur di atas lantai sambil menyalakan kipas angin untuk mendinginkan badan. Padahal, mengarahkan kipas angin secara langsung ke arah anak dapat menyebabkan penyakit, karena hal ini dapat menyebabkan penyakit Bell’s Palsy.

Penyakit Bell’s Palsy terjadi karena membengkaknya saluran saraf Fasialis (wajah) yang melewati telinga. Beberapa ahli menyatakan penyebabnya karena paparan angin dingin di salah satu sisi wajah secara terus menerus. 

Ada juga yang menyatakan hal itu disebabkan oleh virus herpes yang menetap di tubuh dan teraktivasi kembali karena trauma, faktor lingkungan, stres dan hal lainnya.

Tanda-tanda jika seseorang terkena penyakit ini adalah pada saat tersenyum, di mana bagian bibir yang satu sisi dengan pembengkakan saluran saraf akan sulit untuk bergerak mengikuti pola senyuman. Selain itu, Bell’s palsy juga bisa terjadi apabila tidur dengan wajah menempel pada lantai dalam waktu yang lama.

2. Memicu Alergi atau Infeksi Saluran Pernapasan

Lantai adalah area yang banyak mengandung debu dan kotoran. Jika tidak membersihkannya dengan baik maka partikel-partikel tersebut akan mudah terhirup ke saluran napas. Pada akhirnya, menyebabkan batuk dan berbagai masalah gangguan pernapasan lainnya.

Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius, terlebih bagi orang yang memiliki alergi debu. Jika anak ingin tidur di lantai, sebaiknya pastikan lantai rumah sudah dibersihkan, lebih baik lagi menggunakan alas.

3. Iritasi dan Infeksi Kulit

Efek tidur di lantai pada umumnya berkaitan dengan kebersihan lantai itu sendiri. Apabila lantai yang ditiduri kotor, kulit akan lebih mudah mengalami infeksi dan iritasi. Kondisi ini ditandai dengan kulit kemerahan, ruam berair, gatal, hingga bernanah.

4. Nyeri di Punggung dan Bagian Tubuh Lainnya

Bahaya tidur di lantai yang cukup sering dialami adalah gangguan di daerah punggung. Lantai yang keras bisa menyebabkan gangguan pada lengkungan tulang belakang. Kondisi ini membuat lebih mudah mengalami nyeri, kesemutan, pegal, kebas, dan berbagai rasa tidak nyaman lainnya, terutama di sekitar ruas tulang belakang.

5. Memicu Asam Lambung

Beberapa orang yang sensitif terhadap suhu dingin (misalnya tidur di lantai yang dingin) bisa memicu peningkatan asam lambung. Selain itu, rasa kembung yang dirasakan juga terkait dengan beberapa makanan dan kondisi tertentu yaitu makanan yang mengandung gas, efek samping obat, tukang lambung, GERD dan kolangitis. []

Berita terkait
Masih Suka Begadang? Efek Sampingnya Bahaya
Banyak orang yang menganggap begadang sebagai suatu hal yang wajar. Namun, memiliki efek samping berbahaya pada kesehatan tubuh di kemudian hari.
Lima Danau Indah yang Ternyata Berbahaya
Terdapat beberapa danau indah ini ternyata berbahaya dan lebih cocok dijadikan sebagai tempat berfoto.
Lima Lokasi Wisata Berbahaya, Berani Coba?
Tidak sedikit tempat yang dianggap berbahaya namun memiliki daya tarik wisata tersendiri.
0
Lima Bahaya Tidur di Lantai, Bisa Sakit Bell’s Pallsy
Tidur di lantai bisa terkena penyakit Bell’s Pallsy, bahkan bisa saja berdampak serius, apalagi jika dilakukan terus menerus.