Lima Lokasi Wisata Berbahaya, Berani Coba?

Tidak sedikit tempat yang dianggap berbahaya namun memiliki daya tarik wisata tersendiri.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay/Hermann Traub)

Jakarta - Ada beberapa lokasi yang terpaksa ditutup karena berbahaya untuk dikunjungi manusia. Namun, hal itu malah menjadi memiliki daya tarik wisata. Bahkan, animo turis selalu meningkat setiap tahun.

Berikut Tagar rangkum lima tempat wisata berbahaya di dunia.

1. Chernobyl, Ukraina

Chernobyl merupakan sebuah kota mati yang terletak di wilayah Ukraina. Sebelumnya, difungsikan sebagai lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir di masa Uni Soviet. 

Pada 26 April 1986, reaktor pembangkit nuklir di kota tersebut meledak dan menghempaskan radiasi nuklir ke seluruh kota. Peristiwa tersebut menewaskan 31 pegawai raktor nuklir dan memaksa seluruh penduduk kota direlokasi.

Selama beberapa dekade Chernobyl ditutup untuk umum dan hanya boleh dikunjungi oleh peneliti dan orang-orang yang memiliki lisensi khusus untuk kegiatan penelitian dan pemantauan. 

Saat ini Chernobyl telah dibuka sebagai lokasi wisata. Mengutip dari usa today, setidaknya ada 150.000 yang mengunjungi Chernobyl pada tahun 2018.

memberitakan, biaya untuk berwisata di Chernobyl berkisar antara 100-500 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1.4 juta-Rp 7 juta.thriftynomads memberitakan, biaya untuk berwisata di Chernobyl berkisar antara 100-500 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1.4 juta-Rp 7 juta.

ChernobylTuris sedang berwisata di Kota Chernobyl. (Foto: Kiev Travel Blog)

2. Danau Nyos, Kamerun

Danau Nyos merupakan danau tekto-vulkanik yang terletak di kaki Gunung Kamerun. Pada 21 Agustus 1986, danau ini mengalami letusan limnik. 

Untuk informasi, Letusan limnik merupakan fenomena alam dimana secara tiba-tiba meletuskan karbon dioksida yang terkonsentrasi dari dalam tanah.

Letusan limnik di Danau Nyos melepaskan gelembung yang berisi sekitar 100.000-300.000 ton karbon dioksida ke udara dan menewaskan sekitar 1.746 orang dan 3.500 hewan ternak 4 desa yang tersebar di sekitar danau. 

Setelah kejadian tersebut, Pemerintah Kamerun memasang alat di seluruh danau untuk menekan dan memantau produksi karbon dioksida.

Saat ini, Danau Nyos dimanfaatkan sebagai lokasi wisata dan penelitian. Lokasinya yang terletak di kaki gunung membuat penampakan alam di sekitar danau sangat memesona.

Sebuah perusahaan wisata di Kamerun, Travelo Cameroon menawarkan paket tur wisata ke Danau Nyos selama 10 hari 9 malam dengan biaya 3.489 dollar AS per orang atau sekitar Rp 5 juta.

Danau NyosPemandangan Danau Nyos yang terletak di Kamerun. (Foto: Wikipedia)

3. Gurun Death Valley, Amerika Serikat

Gurun Death Valley merupakan sebuah hamparan gurun pasir yang terletak di negara bagian Carlifornia, Amerika Serikat (AS). Gurun ini memiliki total luas 7.800 km² dan mematikan, karena memiliki suhu yang ekstrim dan menjadi habitat ular mematikan.

Setidaknya, ada tiga jenis ular mematikan yang sering dijumpai di Gurun Death Valley, yakni Ular Derik (Crotalus cerastes), Ular Gurun (Hypsiglena jani), dan ular endemik California, yakni Californian Lyre Snake (Trimorphodon).

Dilansir dari Los Angeles Times, terdapat 1-3 orang yang tewas di Gurun Death Valley setiap tahun. Kematian di Death Valley disebabkan hipotermia, dehidrasi, dan kelaparan. 

Pengelola Taman Nasional Gurun Death Valley mengklaim sudah ada 1 juta orang yang mengunjungi gurun pasir tersebut.

Gurun Pasir Death ValleySalah satu sudut Gurun pasir Death Valley di California. (Foto: Wikipedia/Photographersnature)

4. Gunung Everest, Nepal

Everest merupakan gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 8.846 meter. Sejak lama, gunung yang terletak di perbatasan Nepal dan Tibet, China ini menjadi destinasi favorit para pendaki dari seluruh dunia.

Namun, Gunung Everest kerap menelan korban jiwa. Dilansir dari Everest History, sampai tahun 2019 setidaknya sudah ada 304 orang yang meninggal dunia di Gunung Everest. Kelelahan dan jatuh dari ketinggian merupakan penyebab kematian terbanyak di Everest.

Ada banyak perusahaan dan pemandu wisata yang menawarkan pendakian Gunung Everest. Variasi biaya untuk mendaki gunung tersebut berkisar antara 25.000 dollar AS (sekitar Rp 352 juta) sampai 50.000 dollar AS (sekitar Rp 705 juta).

Gunung EverestGunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia. (Foto: Pixabay/Simon Steinberger)

5. Kawah Gas Darvaza, Turkmenistan

Kawah Gas Darvaza merupakan bekas lokasi penelitian ilmuan Uni Soviet. Pada tahun 1971, peneliti Uni Soviet memperkirakan Kawah Gas Darvaza menyimpan kandungan minyak bumi

Setelah melakukan penggalian, para peneliti justru menemukan kawah gas alam yang sangat besar. Khawatir sebaran gas meluas, mereka memilih membakar kawah dengan berharap api akan menghilang dalam satu minggu.

Hingga saat ini, kawah gas yang saat ini menjadi wilayah negara Turkmenistan tersebut belum padam. Kawah gas yang memiliki luas 5.350 m² tersebut telah dikunjungi sekitar 50.000 orang pada tahun 2009. 

Untuk mengunjungi situs wisata yang dijuluki 'Door To Hell' tersebut memerlukan biaya 45 Manat Turkmenistan (sekitar Rp 180 ribu) sampai 150 Manat Turkmenistan (sektar Rp 605 ribu). Biaya tersebut termasuk transportasi dan tiket masuk.

Kawah Gas DarvazaPenampakan Kawah Gas Darvaza, Turkmenistan pada malam hari. (Foto: roadsapp.co)

Berita terkait
Lima Tempat Wisata Paling Angker di Indonesia
Namun, selain keindahan alamnya yang memukau, wisata di Indonesia juga menyimpan misteri tersendiri, seperti tempat angker atau seram.
Empat Lokasi Wisata di Aachen, Tempat BJ Habibie Kuliah
Kota kecil di sebelah tenggara Berlin tersebut ternyata memiliki beberapa lokasi wisata yang kental dengan nilai sejarah.
Lima Objek Wisata Terbaik di Ethiopia
Saat ini Etiopia menjadi salah satu negara tujuan wisata di Benua Afrika.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.