Masih Suka Begadang? Efek Sampingnya Bahaya

Banyak orang yang menganggap begadang sebagai suatu hal yang wajar. Namun, memiliki efek samping berbahaya pada kesehatan tubuh di kemudian hari.
Begadang. (UC/ Micky)

Jakarta - Banyak orang yang menganggap begadang sebagai suatu hal yang wajar, atau bahkan harus dilakukan. Entah karena lembur untuk menyelesaikan tugas kantor, nonton pertandingan bola, atau belajar dengan sistem kebut semalam menjelang ujian penting di sekolah.

Namun, hal itu perlu lebih menjadi perhatian karena akan memiliki efek pada kesehatan tubuh di kemudian hari.

Begadang adalah keadaan dimana seseorang berjaga tidak tidur sampai larut malam. Manusia secara normal harus tidur minimal delapan jam sehari. Sedangkan untuk kasus begadang, jam tidurnya akan berkurang hingga di bawah enam jam.

Mengapa kita harus cukup tidur? Karena waktu tidur adalah waktu yang baik untuk tubuh dan pikiran beristirahat dari aktifitas sehari-hari. Kita membiarkan tubuh memperbaiki metabolisme dengan cara tidur.

Waktu paling baik untuk tidur pada malam hari antara tujuh sampai delapan jam sehari. Sementara, orang yang terbiasa tidur kurang dari enam jam setiap harinya beresiko 48% mengidap penyakit jantung, hipertensi, obesitas serta meninggal di usia muda karena serangan stroke.

Sedangkan untuk seseorang yang suka begadang, otomatis tidak dapat memenuhi waktu minimal untuk tidur yaitu delapan jam sehari. Sehingga banyak hal negatif yang dapat muncul seperti, konsentrasi menurun, tidak fokus, tidak bersemangat, merasa lemas dan mengantuk, serta emosi naik atau mudah marah.

Tidak hanya itu, jika kebiasaan ini terus dibiarkan, harus siap menanggung resiko dari efek begadang, seperti yang telah dirangkum Tagar dari berbagai sumber:

1. Menambah Berat Badan

Orang yang kurang tidur cenderung lebih banyak makan camilan berkalori tinggi di malam hari. Selain itu, cenderung mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi dengan porsi lebih besar.

Siapa sangka dengan kebiasaan itu ternyata salah satu penyebab kenaikan berat badan yang berujung pada risiko obesitas dibandingkan orang yang jam tidurnya tercukupi.

Tidak hanya itu, kurang tidur juga ternyata berkaitan dengan peningkatan nafsu makan dan bertambahnya rasa lapar. Bagi Anda yang berencana menurunkan berat badan, tentu saja begadang bukan cara yang baik untuk mewujudkannya.

2. Kulit Tampak Lebih Tua

Ketika begadang tentu mengalami kurang tidur sehingga membuat hormon kortisol (hormon stres) dilepaskan dalam jumlah yang lebih banyak. Hormon ini bersifat memecah kolagen pada kulit, padahal kolagen adalah protein yang membuat kulit lebih kencang dan elastis.

Selain itu, dapat juga menyebabkan mata bengkak dan kulit menjadi pucat dan kusam. Kebiasaan begadang secara berkepanjangan akan menimbulkan efek kurang tidur kronis. Akibatnya, timbul garis-garis penuaan halus di wajah dan menjadikan kulit terlihat kusam.

Baca juga: Bahaya Anak Pakai Make Up Terlalu Dini

Pernah mendengar istilah mata panda? Mata panda adalah lingkaran gelap di sekitar mata yang muncul akibat pelebaran pembuluh darah di balik kulit mata yang tipis. Kondisi kurang tidur adalah penyebab utama terjadinya mata panda.

3. Pelupa

Ketika tidur, otak akan mengalami proses regenerasi sel yang berguna untuk memperkuat ingatan. Proses ini juga akan memindahkan ingatan dan memori ke bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori jangka panjang.

Saat begadang akan menghambat semua proses ini dan meningkatkan rasa mengantuk yang membuat seseorang menjadi pelupa dan sulit berkonsentrasi.

Agar tidak mudah lupa, sekaligus untuk meningkatkan kemampuan mengingat, hentikan kebiasaan begadang. Terutama bagi Anda yang disibukkan dengan aktivitas bersekolah dan bekerja.

4. Menurunkan Libido

Libido yang menurun adalah salah satu efek begadang. Ketika kurang tidur, tubuh menjadi kelelahan, mengantuk, energi berkurang, meningkatkan ketegangan, dan pada akhirnya menjadi kurang berminat kepada seks.

StrokeIlustrasi Depresi. (Foto: pexels/Gerd Altmann)

5. Depresi

Begadang berarti memotong jam tidur di malam hari. Kebanyakan orang yang didiagnosis mengalami depresi dan kecemasan adalah mereka yang tidur kurang dari enam jam di malam hari. Tidak hanya kebiasaan begadang, gangguan tidur pun dapat mengarah kepada insomnia yang sangat berkaitan dengan kondisi depresi.

6. Risiko kanker

Ternyata efek begadang juga berkaitan dengan peningkatan risiko terkena kanker. Orang yang memiliki kebiasaan kurang tidur, atau sering bekerja shift di malam hari, memiliki risiko terkena kanker yang tinggi.

Meski belum diketahui pasti apa efek begadang terhadap kemunculan kanker, namun diduga berkaitan dengan stres dan kerusakan sel tubuh yang berujung pada resiko kematian.

Tidur di bawah waktu 5 jam dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 12 persen. Peningkatan risiko ini berlaku untuk semua penyebab kematian, terutama kematian yang disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Setelah mengetahui bahwa efek begadang tidak ada yang baik bagi tubuh, kini saatnya untuk berpikir lagi sebelum memutuskan begadang.

Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tidur minimal tujuh jam setiap harinya. []

Berita terkait
Hati-hati Efek Samping Sulam Alis
Proses sulam alis itu sangat menyakitkan, alat yang digunakan untuk menyulam adalah bahan logam runcing.
Lima Efek Samping Rokok Elektrik
Penggunaan rokok elektrik ini masih diperdebatkan mengenai efek sampingnya.
Tujuh Manfaat Sehat Genjer, Nomor Dua Bikin Kaget
Sayur Genjer memiliki khasiat yang baik bagi tubuh, salah satunya mengatasi anemia.
0
Ramalan Zodiak Sabtu, 4 November 2023, Peruntungan Cinta
Ramalan zodiak Sabtu, 4 November 2023 untuk semua zodiak yang menggambarkan tentang sebuah peruntungan dalam cinta yang akan Anda alami.