Lima Alasan Mengapa Joe Biden Menang Pilpres Amerika Serikat

Penantian panjang Joe Biden, politisi Partai Demokrat untuk menjadi presiden Amerika Serikat akhirnya tercapai juga.
Penantian panjang Joe Biden, politisi Partai Demokrat untuk menjadi presiden Amerika Serikat akhirnya tercapai juga. (Foto: Tagar|Getty Images|Joe Biden dan Kamala Harris).

Jakarta - Joe Biden akhirnya bisa duduk di kursi empuk Gedung Putih setelah mengalahkan petahana Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang panas. Penantian panjang politisi dari Partai Demokrat akhirnya tercapai juga.

Kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris tak pernah diprediksi sebelumnya. Namun tim kampanye pria berusia 77 tahun yang sudah malang melintang di dunia politik AS  ini punya cara jitu untuk menavigasi rintangan politik sehingga berhasil memenangkan pilpres.

Ini lima alasan Joe Biden, putra seorang penjual mobil asal Delaware ini akhirnya meraih kursi kepresidenan, seperti dirangkum dari BBC News, Minggu, 8 November 2020.

1. Covid, Covid dan Covid

"Dengan berita palsu, semuanya adalah Covid, Covid, Covid, dan Covid," kata Donald Trump pada rapat umum pekan lalu di Wisconsin. Namun kenyataannya, kasus Covid-19 terus melonjak.Mungkin alasan terbesar Biden dan Harris memenangkan kursi kepresidenan adalah sesuatu yang sepenuhnya di luar kendalinya.
Pandemi virus Covid-19 yang merenggut lebih dari 230.000 nyawa telah mengubah kehidupan dan politik Amerika Serikat pada tahun 2020. Di hari-hari terakhir kampanye, Donald Trump  sepertinya mengakui hal tersebut.

"Dengan berita palsu, semuanya adalah Covid, Covid, Covid, dan Covid," kata Donald Trump pada rapat umum pekan lalu di Wisconsin. Namun kenyataannya, kasus Covid-19 terus melonjak.

Fokus media pada Covid-19 menunjukkan rendahnya penanganan krisis oleh Presiden Trump. Jejak pendapat yang dilakukan Pew Research bulan lalu, menunjukkan Biden memimpin 17 poin persentase terhadap Trump terkait kepercayaan publik dalam penanganan Covid-19.

2. Kampanye Sederhana

Selama karier politiknya, Biden mendapat reputasi sebagai politisi yang sering salah bicara. sering. Kecenderungannya untuk melakukan kesalahan menggagalkan kampanye pada 1987 dan terulang lagi pada 2007.  

Biden mencoba peruntungan nasib dalam pilres. Namun ia masih mengalami kesulitan verbal, masih sering salah omong. Namun kesalahan itu tidak seperti masa-masa lalu sehingga tidak menjadi masalah jangka panjang. 

Bagian dari penjelasan itu, Presiden Donald Trump menjadi sumber berita yang tak henti-henti. Faktor lainnya adalah  cerita yang lebih besar - pandemi Covid-19 , aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd dan gangguan ekonomi - yang mendominasi perhatian nasional.

Mungkin dalam pemilihan biasa, ketika kebanyakan orang Amerika tidak khawatir dengan paparan virus,  strategi ini akan menjadi bumerang. Mungkin dalam situasi itu, pukulan "hidin 'Biden" Trump akan efektif.Tetapi setidaknya beberapa pujian harus diberikan pada strategi tim kampanye Biden untuk membatasi eksposur kandidat mereka, menjaga tempo  kampanye, dan serta meminimalkan risiko masalah akibat kelelahan atau kecerobohan.

Mungkin dalam pemilihan biasa, ketika kebanyakan orang Amerika tidak khawatir dengan paparan virus,  strategi ini akan menjadi bumerang. Mungkin dalam situasi itu, pukulan "hidin 'Biden" Trump akan efektif.

Namun tim kampanye Biden berusaha untuk termakan emosi dan membiarkan mulut Trump mengkhianati dirinya sendiri. Dan, pada akhirnya, itu terbayarkan.

Donald TrumpPemilihan presiden itu menjadi referendum buat Donald Trump. (Foto: Tagar|Getty Images|Donald Trump).

3. Siapa Saja yang Penting Bukan Trump

"Pemilu adalah "pertempuran untuk jiwa Amerika. Menurut Biden, pemilihan merupakan kesempatan bagi bangsa untuk menghindari perpecahan dan kekacauan selama empat tahun terakhir.Seminggu sebelum hari pemilihan, tim kampanye Biden meluncurkan iklan televisi terakhirnya dengan pesan yang sangat mirip dengan  kampanyenya tahun lalu, dan pidato pencalonannya pada  Agustus 2020 lalu.

"Pemilu adalah "pertempuran untuk jiwa Amerika. Menurut Biden, pemilihan merupakan kesempatan bagi bangsa untuk menghindari perpecahan dan kekacauan selama empat tahun terakhir.

"Sebagai pribadi, saya  lelah dengan sikap Trump," kata Thierry Adams, penduduk asli Prancis. Ia telah 18 tahun menetap  di Florida dan pertama kali memberikan suara dalam pilpres di Miami pekan lalu. Di bawah slogan itu, ada  perhitungan sederhana. Biden mempertaruhkan keberuntungan politiknya pada anggapan bahwa Trump terlalu polarisasi dan terlalu menghasut. Dan, yang diinginkan rakyat Amerika adalah kepemimpinan yang lebih tenang dan stabil.

"Sebagai pribadi, saya  lelah dengan sikap Trump," kata Thierry Adams, penduduk asli Prancis. Ia telah 18 tahun menetap  di Florida dan pertama kali memberikan suara dalam pilpres di Miami pekan lalu. 

Partai Demokrat berhasil menjadikan pemilihan ini sebagai referendum Trump, bukan pilihan biner antara kedua kandidat.
Pesan kemenangan Biden hanyalah bahwa dia "bukan Trump". 

Komentar  umum dari Partai Demokrat adalah bahwa kemenangan Biden berarti rakyat  Amerika bisa beristirahat  berminggu-minggu tanpa harus memikirkan politik. Itu hanya humor, tapi ada benarnya juga.

4. Tetap di Tengah

Selama kampanye untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, Biden harus bersaing dengan kandidat "kiri", dengan Bernie Sanders dan Elizabeth Warren. Dalam kampanye, dua kandidat ini mendapatkan dukungan dana dan organisasi yang baik yang mendapat perhatian publik. 

Kendati mendapat tekanan dari  sayap liberal, Biden tetap memakai jalan tengah, menolak mendukung gagasan jaminan kesehatan nasiona, kuliah gratis,  atau pajak kekayaan. Ini memungkinkan Biden memaksimalkan daya tariknya kepada kaum moderat dan tidak terpengaruh Partai Republik selama kampanye pemilihan umum.

Strategi ini terlihat saat Biden menjatuhkan pilihan kepada Kamala Harris untuk  menjadi pasangannya. Padahal ia bisa saja menggandeng seseorang yang mendapat dukungan kuat dari
sayap kiri partai.

"Bukan rahasia lagi bahwa kami pernah mengkritik rencana dan komitmen Wakil Presiden Biden di masa lalu," kata Varshini Prakash, salah satu pendiri kelompok aktivis lingkungan, Sunrise Movement  pada Juli 2020 lalu. Isu dimana posisi Biden lebih dekat dengan Sanders dan Warren adalah masalah lingkungan dan perubahan iklim. Ini kemungkinan memperhitungkan bahwa manfaat menarik simpati pemilih yang lebih muda sebanding dengan risiko mengasingkan pemilih di negara kunci yang bergantung pada energi fosil. Namun, itu satu pengecualian yang membuktikan aturan itu.

Pendukung Joe BidenSeorang pendukung Joe Biden di Texas. (Foto: Tagar|Getty Images|Pendukung Joe Biden).

"Bukan rahasia lagi bahwa kami pernah mengkritik rencana dan komitmen Wakil Presiden Biden di masa lalu," kata Varshini Prakash, salah satu pendiri kelompok aktivis lingkungan, Sunrise Movement  pada Juli 2020 lalu. 

Ia menanggapi banyak kritik tersebut yang secara dramatis meningkatkan skala dan urgensi investasi. Selain itu juga menjabarkan detail langkah-langkahnya  untuk mencapai keadilan lingkungan dan menciptakan pekerjaan serikat yang baik, serta  menjanjikan tindakan segera.

5. Banyak Uang, Sedikit Masalah

Awal tahun ini, Biden hampir kehabisan dana kampanye. Ia memulai kampanye dengan kondisi tidak menguntungkan dibandingkan Trump. Ia menghabiskan seluruh masa kepemimpinannya untuk mengumpulkan dana kampanye yang hampir mencapai satu miliar dolar AS.  

Namun menjelang April, kampanye Biden berhasil mengumpulkan banyak dana. Sementara Trump banyak memboroskan anggaran kampanye sehingga posisi keuangan Biden menjadi lebih kuat. 

Pada awal Oktober, tim kampanye Biden berhasil menarik dana hingga US$ 144 juta, lebih banyak dari Trump. Ini membuat Partai Republik kalah dalam beriklan di stasiun televisi di hampir setiap negara bagian.

Tentu saja uang bukan segalanya. Empat tahun lalu, Clinton memiliki anggaran kampanye yang lebih besar dibandingkan Trump. Tetapi pada tahun 2020, ketika kampanye tatap muka terhambat pandemi dan rakyat Amerika menghabiskan lebih banyak waktu mengonsumsi media di rumah mereka, keuntungan Biden yang memiliki banyak anggaran kampanye membantunya menjangkau lebih banyak pemilih dan menyebarkan pesannya sampai akhir

Hal ini memungkinkan Biden untuk memperluas peta pemilihan, menggunakan anggaran kampanye untuk menembus pemilih di negara-negara bagian yang sebelumnya sulit untuk dimenangkan, seperti  Texas, Georgia, Ohio dan Iowa. Namun itu tak membuahkan hasil.

Biden memaksa Trump untuk bertahan,  memenangkan pemilihan di Arizona yang sebelumnya dipegang Partai Konservatif. Biden mempertahankan persaingan yang ketat di Georgia. 

Uang dapat menghadirkan kampanye alternatif dan inisiatif.  Joe Biden memanfaat keuntungan tersebut dengan baik dalam pilpres AS. []

Berita terkait
Jokowi Sampaikan Salam Kehangatan atas Kemenangan Joe Biden
Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat atas kemenangan Joe Biden dan Kamala Haris pada pemilihan Presiden AS ke-46.
Palestina Menaruh Harapan Joe Biden Bisa Membawa Perdamaian
Para pemimpin Palestina menaruh harapan besar kepada presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden bisa membawa perdamaian di Timur Tengah.
Rakyat Amerika Serikat Rayakan Kemenangan Joe Biden
Rakyat Amerika Serikat mulai dari pantai timur ke barat bersorak-sorai merayakan kemenangan Joe Biden yang memenangkan Pilpers 2020
0
Mensos Kobarkan Semangat Wirausaha Ribuan Ibu-ibu KPM PKH
Menteri Sosial Tri Rismaharini membakar semangat para penerima manfaat yang hadir di Pendopo Kabupaten Malang, Sabtu, 25 Juni 2022.