Tim Transisi Pemenang Pilpres Joe Biden Sudah Mulai Bekerja

Sebelum Joe Biden diproyeksikan sebagai pemenang Pilpres AS 2020 tim transisi sudah mulai bekerja agar Biden siap bekerja setelah dilantik
Para pendukung Joe Biden di Washington bersuka ria setelah berita bahwa Biden mengalahkan petahana Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden AS, Sabtu, 7 November 2020. (Foto: voaindonesia.com/Manuel Balce Ceneta/AP)

Jakarta – Tim transisi Joe Biden tidak menunggu hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) untuk mulai bekerja. Sebelum Biden diproyeksikan sebagai pemenang Sabtu, 7 November 2020, pembantunya sejak lama, Ted Kaufman, telah memimpin upaya untuk memastikan agar mantan wakil presiden itu bisa mulai menyusun pemerintahan apabila menang.

Kaufman adalah seorang mantan senator dari Delaware yang ditunjuk untuk mengisi jabatan yang kosong ketika Biden terpilih sebagai wapres. Kaufman juga pernah bergabung dalam tim transisi Barack Obama pada 2008, dan membantu menyusun legislasi yang memformalisasi proses transisi presiden.

Biden pertama kali meminta Kaufman untuk mulai mengerjakan upaya transisi pada April, tak lama setelah mantan wapres itu meraih nominasi presiden usai pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. Tim kampanye Biden telah menolak untuk berkomentar soal proses transisi.

Para penasihat terdekat Biden mengatakan prioritas utamanya adalah mengumumkan kepala staf Gedung Putih, kemudian menyusun hal-hal yang dibutuhkan guna mengatasi virus corona.

Seorang presiden boleh menunjuk 4.000 pejabat, dan lebih dari 1.200 di antaranya harus dikonfirmasi oleh Senat. Hal itu bisa jadi tantangan bagi Biden, karena Senat mungkin akan tetap didominasi oleh Republik.

Proses transisi akan dimulai secara resmi setelah Administrasi Layanan Umum (General Services Administration/GSA) memastikan pemenangnya berdasarkan semua fakta yang tersedia. Panduan yang cukup samar, sehingga Trump bisa saja menekan direktur GSA untuk menunda-nunda prosesnya.

Juga belum jelas apakah presiden akan bertemu secara langsung dengan Biden. Obama bertemu dengan Trump kurang dari seminggu setelah pemilu 2016, tapi ketika itu tak ada sengketa soal perolehan suara dengan Hillary Clinton. Clinton meraih suara populer lebih banyak, tapi dikalahkan oleh Trump karena meraih suara elektoral lebih tinggi.

Kapanpun proses transisi dimulai, Biden harus berurusan dengan virus corona, yang telah menewaskan lebih dari 230.000 warga AS. Biden telah berjanji untuk menggunakan periode transisi untuk bertemu dengan para gubernur setiap negara bagian dan meminta mereka memberlakukan mandat penggunaan masker secara nasional.

Sebuah keputusan penting lain adalah bagaimana Biden menugaskan wakilnya, Senator California Kamala Harris. Tim kampanye Biden telah mensinyalir bahwa Biden akan membentuk satgas virus corona setingkat Gedung Putih seperti yang dilakukan Trump. Namun, belum jelas apakah Biden akan menugaskan Harris untuk menangani satgas itu. Panel sekarang ini diketuai oleh Wakil Presiden Mike Pence. (vm/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Rakyat Amerika Serikat Rayakan Kemenangan Joe Biden
Rakyat Amerika Serikat mulai dari pantai timur ke barat bersorak-sorai merayakan kemenangan Joe Biden yang memenangkan Pilpers 2020
Barack Obama Sampaikan Ucapan Selamat pada Joe Biden-Harris
Mantan Presiden AS, Barack Obama, menyampaikan ucapan selama kepada Joe Biden dan Kamala Harris yang terpilih sebagai Presiden AS
Kamala Harris Cetak Sejarah Meski Hadapi Hambatan Rasial
Wapres AS terpilih, Kamala Harris, cetak sejarah sebagai perempuan pertama yang jadi wakil presiden walaupun perjalannya dihadang hambatan rasial
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.