Sleman - Liga 1 tanpa degradasi sehingga tim-tim tak perlu memeras keringat di kompetisi. Namun itu bukan tanpa alasan bagi PSS Sleman untuk bersantai. Mereka tetap harus fight. Apalagi, PSS menargetkan 5 besar. Bonus pun tetap disediakan bagi pemain bila memenuhi target.
Pemain bakal tampil dengan semangat tinggi karena manajemen PSS tidak mengabaikan bonus. Bahkan PSS mempertegas komitmen untuk membuat tim besutan Dejan Antonic ini bisa merealisasikan target menembus 5 besar di Liga 1. Salah satu komitmen tersebut yakni bonus untuk para pemain.
"Bila sebelumnya bonus itu bersifat spontan. Bila owner (pemilik) klub lagi senang (bonus) diberikan. Namun kami tidak menggunakan pola seperti itu karena sudah masuk perencanaan. Bonus itu memang layak diberikan," kata Marco Gracia Paulo, Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada, selaku perusahaan pengelola PSS, Sabtu petang, 12 September 2020.
Kalau para pemain bisa memenuhi target itu, kami tidak pelit. Bonus pasti ada
Apa yang dikatakan sang dirut memang beralasan. Menurut Marco, manajemen bertanggung jawab terhadap para awak tim serta publik sepak bola Sleman. Ini menjadikan setiap perjuangan para pemain tentu harus dihargai.
"Jangan khawatir, bonus ada. Bujet bonus tahun ini sudah tak bisa diotak-atik. Nah, kalau memang 5 besar tercapai, saya berani minta tambahan lagi ke owner," kata Marco lagi.
Meski begitu, pemain juga harus menyadari bahwa bonus diberikan dengan catatan para pemain harus berjuang dan bertanding maksimal. Mereka tetap ditargetkan menembus 5 besar.
"Kalau para pemain bisa memenuhi target itu, kami tidak pelit. Bonus pasti ada," ujar dia.
Hal itu dikatakan Marco saat bertemu dengan Irkham Milla dkk yang tengah menjalani latihan rutin di Lapangan Yogyakarta Independence School (YIS), Sleman. Ini untuk kali pertama direktur utama bisa menemui pemain setelah sebelumnya selalu terkendala karena pandemi Covid-19. Momen bertemu dengan para pemain serta tim pelatih dijadikan Marco untuk sharing dan memotivasi mereka.
"Bersyukur bisa bertemu mereka. Saya juga mengatakan kepada mereka bahwa kita berbagi tugas, antara manajemen dan pemain," ujar dia.
"Pemain di garda terdepan, jadi tidak bisa main-main untuk merealisasikan target. Nah, target itu bisa tercapai dengan cara bertanggung jawab atas hidup sehari-hari," tutur dia.
PSS Terapkan Protokol Secara Ketat
Dalam kesempatan itu, Marco juga mempertegas penerapan protokol kesehatan secara ketat kepada seluruh awak tim. Kepada pemain, dikatakannya bahwa hal itu bukan untuk gagah-gagahan melainkan agar kesehatan para pemain benar-benar terjaga.
"Saya katakan ke pemain untuk menjaga kesehatan. Namun bila tiba-tiba ada satu anggota tim yang positif, ya sudah kita tidak bisa apa-apa. Kalau lebih dari satu yang positif, ya PSS di-suspend. Merusak semuanya hingga merusak persahabatan di dalam," kata dia memaparkan.
Baca juga:
PSS Sleman, Latihan Mandiri Kini Bawa Alat Mandiri
Pelatih PSS dan Irfan Bachdim Jalani Swab Test Ulang
Marco meminta kepada semua awak tim untuk tetap fokus dan maksimal dalam berlatih. Pasalnya, saat ini skuat Super Elang Jawa dan tim lainnya tengah menunggu waktu berlaga di liga yang digelar kembali awal Oktober mendatang.
"Banyak pemain tanya ke manajemen kapan ada uji coba, lalu saya beri pengertian bahwa semua ini bisa jadi celah masuknya virus. Itu yang kami jaga karena tinggal sedikit lagi kami memulai kompetisi," tuturnya.
"Apalagi situasi dalam tim sangat kondusif, dan pemain merasakan betul adanya perubahan yang baik dari pergantian manajemen ini," ucap Marco memungkasi. []