Lawan Kolom Kosong Pilkada, Hendi - Ita Merasa Beban

Melawan kolom kosong di Pilkada Kota Semarang, Hendi - Ita malah merasa beban. Apa penyebabnya?
Pasangan Hendi - Ita saat mendaftar ke KPU Kota Semarang di Hotel Patra, Jumat, 4 September 2020. Melawan kolom kosong di Pilkada 2020, petahana malah merasa beban. (Foto: Tagar/Yulianto)

Semarang - Melawan kolom kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2020 bukan hal yang menggembirakan bagi pasangan petahana. Bakal calon wali kota dan wakil wali kota, Hendrar Prihadi - Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi - Ita) malah terbebani dengan kondisi itu.

Bukan tanpa alasan jika Hendi menyatakan demikian. Meski melawan kolom kosong, pihaknya tetap membutuhkan partisipasi pemilih untuk bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar bisa memenangi pilkada.

Kami khawatir kalau masyarakat punya pemikiran tidak usah datang ke TPS, kan sudah pasti Pak Hendi menang. Ini justru, akan merugikan kami.

Di sisi lain, suasana pandemi dapat menjadikan masyarakat enggan datang ke TPS. Pemilih bisa saja khawatir akan muncul kerumunan di TPS yang dapat menjadi tempat penyebaran Covid-19. Apalagi jika ada pemahaman dari pemilih yang menganggap dirinya pasti menang tanpa harus datang ke TPS.

"Kami khawatir kalau masyarakat punya pemikiran tidak usah datang ke TPS, kan sudah pasti Pak Hendi menang. Ini justru, akan merugikan kami, target suara kami menjadi berkurang dan bisa tidak menang," ujar Hendi bersama Ita usai mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, di Hotel Patra, Jumat, 4 September 2020.

Karena itu, ia bersama wakilnya akan berupaya sekuat mungkin meyakinkan masyarakat untuk bersama-sama datang ke TPS pada 9 Desember mendatang. Sekaligus sebagai upaya bentuk penyadaran akan pentingnya penyaluran hak politik warga.

"Dan menjadi bagian dari kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi," ujar dia.

Hendi juga yakin pihak penyelenggara sudah memikirkan strategi agar antusiasme masyarakat datang ke TPS tetap tinggi. Dengan protokol kesehatan yang ketat, ia dan Ita optimis bisa menang melawan kolom kosong.

"Itulah target kami, mudah-mudahan seluruh masyarakat kemudian menyadari hal itu, berbondong-bondong ke TPS dan insya Allah bersepakat mencoblos pasangan Hendi - Ita," tuturnya.

Terkait pendaftaran, Hendi menambahkan ia dan pasangannya membawa semua berkas dan persyaratan administrasi pencalonan. "Dan alhamdulillah berkas-berkas yang kami bawa tersebut dinyatakan lengkap," ujar dia.

Setelah ini, lanjut Hendi, dirinya akan mengikuti tahapan berikutnya seperti pemeriksaan kesehatan dan tahapan kampanye. "Kami mohon doa restu dari seluruh warga Kota Semarang," ucap dia.

Baca juga: 

Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan ada dua jenis dokumen yang dibawa Hendi - Ita. Yakni berkas pencalonan dan syarat pencalonan. "Semua sudah kami verifikasi baik asli maupun fotokopi. Dan berkasnya lengkap," katanya.

Tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan kesehatan di RS Kariadi, dijadwalkan pada 8 September 2020. "Nanti misalnya ada perpanjangan waktu pendaftaran juga akan kami sampaikan. Perpanjangan itu selama tiga hari, termasuk sosialisasi perpanjangan juga tiga hari, jika sampai pendaftaran terakhir, tanggal 6 September 2020, masih ada satu calon," ucap dia. []

Berita terkait
Hendi - Ita Waspadai C-19 di Pilkada Kota Semarang
Isu penyebaran Covid-19 di TPS diwaspadai Hendi - Ita bisa menjadi batu sandungan mereka dalam Pilkada Kota Semarang.
Hendi - Ita Optimis Menangi Pilkada Kota Semarang
Melawan kotak kosong, Hendi - Ita optimis meraih 90% suara. Seperti apa strategi mereka menangi Pilkada Kota Semarang?
KPU Kota Semarang: Satu Paslon atau Lebih, Kami Siap
Belum bisa dipastikan ada tidaknya kotak kosong di Pilkada Kota Semarang. Tapi hal itu tidak pengaruhi kesiapan KPU setempat.