Laporan Belum Diterima Polisi, Hasan Basri: Nanti Kami Datang Lagi

Pernyataan Jokowi sudah memberikan keresahan di masyarakat.
Ketua Masyarakat Independen Anti Hoaks dan Berita Bohong Hasan Basri laporkan Jokowi. (Foto: Tagar/Ronauli Margareth)

Jakarta, (Tagar 7/2/2019) - Masyarakat Independen Anti Hoaks dan Bohong tidak menduga pernyataan Presiden Joko Widodo, saat berpidato di Surabaya pada 2 Februari 2019 dan Solo 3 Februari 2019.

Menurut Ketua Masyarakat Independen Anti Hoaks dan Berita Bohong Hasan Basri mengatakan, penyataan Jokowi saat itu sudah menimbulkan kegaduhan dan gejolak di masyarakat.

"Iya pernyataan Jokowi bisa membuat gaduh. Bahkan bisa  menimbulkan hal-hal yang tidak baik bagi pihak lain," ujar Hasan Basri kepada Tagar News di Bareskrim Polri Gambir Jakarta Pusat, Kamis (7/2).

Hasan Basri mengatakan, pernyataan Jokowi tersebut sudah memberikan dampak keresahan di masyarakat. Akibatnya bisa menimbulkan berbagai opini-opini publik yang tidak baik.

"Itu bisa keresahan yang ada di masyarakat sehingga telah menimbulkan berbagai opini, dan opini ini sangat tidak baik bagi kami dari unsur independen," ucap dia.

Dia menduga pernyataan Jokowi tersebut hoaks atau bohong, sehingga harus dihentikan.

"Ada semacam hoaks pemberitaan yang dikatakan ada propaganda Rusia. Berarti ada tuduhan semburan-semburan fitnah ada disitu, nah semburan-semburan fitnah itu akan menimbulkan kerusuhan dari banyak pihak," ungkapnya.

Dari pantauan Tagar News, Hasan Basri beserta timnya membuat laporan terkait pernyataan Jokowi tersebut. Namun pelaporannya itu belum diterima oleh kepolisian.

Baca juga: Gunakan Konsultan Asing, KPU: Ya Kalau Aturan Tidak Ada

Berdasarkan keterangan Hasan, pelaporannya tersebut belum diterima lantaran staf ahli kepolisian sedang tidak berada ditempat.

"Masih dipelajari nanti kami datang lagi. Kita menunggu staf ahlinya, karena pihak yang membidangi itu sedang di luar," pungkasnya.

Sebelumnya, ucapan Presiden Jokowi tentang Teori Propaganda Rusia di Surabaya tanggal 2 Februari 2019 dan di Solo tanggal 3 Februari 2019 telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Saat itu Jokowi mengatakan, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019.

Ia tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo-Sandi. Namun, ia sempat menyinggung tentang Teori Propaganda Rusia.

"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Minggu (3/2). []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.