Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers menyiapkan pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 massal bagi insan pers pada tanggal 16 -17 Maret 2021, di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Untuk itu, setiap peserta diminta menyiapkan diri dan mengecek undangan yang dikirimkan melalui pesan singkat SMS.
Selain tenaga medis dan pelayan publik, pemerintah juga prioritaskan para jurnalis karena merupakan yang paling rentan dan memiliki risiko tinggi terpapar penularan wabah virus Corona.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, vaksinasi ini ditujukan untuk wartawan dan awak media yang telah menjalani Vaksinasi tahap pertama tanggal 25 - 27 Februari 2021. Ia berharap program vaksinasi Covid-19 dapat memberikan proteksi kepada para awak media pada saat melaksanakan tugasnya.
“Hal ini selaras dengan komitmen dari Presiden Jokowi yang telah disampaikan pada saat acara Hari Pers Nasional pada Februari lalu. Saat itu, Kominfo ditunjuk untuk segera melaksanakan program vaksinasi ini dan bekerja sama dengan Kemenkes dan juga Dinas Kesehatan DKI Jakarta,” tuturnya berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tagar Senin, 15 Maret 2021.
Dirjen Semuel menjelaskan Kemkominfo berfokus kepada para awak media lantaran memahami tugas dari insan pers yang merupakan garda terdepan dalam mempublikasikan pemberitaan mengenai perkembangan Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.
“Oleh karena itu, selain tenaga medis dan pelayan publik, pemerintah juga prioritaskan para jurnalis karena merupakan yang paling rentan dan memiliki risiko tinggi terpapar penularan wabah virus Corona,” ungkapnya.
Vaksinasi Covid-19, menurut Semuel menjadi langkah pencegahan penyebaran Covid-19, sekaligus menumbuhkan kekebalan tubuh.
“Jadi, vaksin ini merupakan langkah pencegahan. Meski demikian, setelah divaksin itu bukan tidak membuat kita tidak terkena, tetapi apabila terkena itu tubuh kita sudah siap, lebih kuat dalam menghadapi virus yang masuk ke tubuh karena sudah ada antibodinya,” pungkasnya.
Selain itu, Dirjen Semuel juga mengajak awak media ikut mengambil peran dalam menyebarkan program pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengingatkan, sebelum mengikuti vaksinasi tahap kedua, awak media diminta untuk beristirahat yang cukup dan tidak lupa sarapan.
"Saya berpesan berpesan kepada para jurnalis untuk beristirahat sebelum mengikuti vaksinasi dosis kedua, jangan lupa untuk sarapan dan terus menerapkan protokol kesehatan," sebutnya.
Nadia menjelaskan, vaksin yang akan diberikan kepada jurnalis besok dan lusa merupakan vaksin yang masa edarnya masih cukup lama dalam bentuk botol besar berisi dosis untuk sembilan hingga sebelas orang. Selain itu, vaksin yang akan digunakan bukanlah vaksin yang kedaluwarsa bulan ini, melainkan vaksin yang diproses Biofarma dari bentuk setengah jadi menjadi vaksin yang siap disuntikkan.
“Vaksin yang akan kedaluwarsa bulan ini adalah vaksin Sinovac berbentuk botol kecil untuk satu dosis, sudah didistribusikan untuk vaksinasi tenaga kesehatan juga pemberi pelayanan publik,” jelas Nadia.
Dia juga berharap, proses vaksinasi ini bisa berjalan lancar demi bersama-sama menyelesaikan masalah pandemi Covid-19 di Indonesia.
Sementara mengenai teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua, Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo menuturkan vaksinasi untuk ditujukan kepada 5 ribu wartawan se-Jabodetabek untuk dosis dan akan dilaksanakan selama dua hari mulai 08.00 s.d. 16.00 WIB.
Agus mengungkapkan, vaksinasi besok akan dikhususkan bagi wartawan di bawah 60 tahun. Sementara, bagi mereka yang di atas 60 tahun, akan diberi waktu khusus seminggu dari sekarang.
- Baca juga : Tito Karnavian: Pilkada Serentak 2024 Konsisten Sesuai Undang-undang
- Baca juga : Langkah Gus Menteri Percepat Pembangunan Ekonomi Perbatasan
"Karena alasan usia, akan mendapat jadwal khusus vaksin yang waktunya lebih mundur. Kira-kira dimulai 25 Maret sampai 1 April. Hanya peserta yang hadir pada vaksinasi 25-27 Februari yang berhak mengikuti vaksinasi tahap kedua ini," tandasnya
Selain itu, bagi wartawan yang belum ikut vaksin pada dosis pertama, tak diizinkan ikut vaksinasi besok.
"Bagi yang telah mendaftar di dosis pertama pada 25-27 Februari lalu tapi tidak hadir, akan kami daftarkan untuk gelombang kedua," tuturnya.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan hal yang sama ditujukan bagi mereka yang tertunda vaksinasi dosis pertamanya karena kondisi kesehatan tak mendukung.
“Saya meminta para jurnalis untuk hadir sesuai waktu yang sudah ditetapkan agar tidak ada penumpukan dan kerumunan, serta menerapkan protokol Kesehatan,” pinta Agus.
Pengumuman mengenai Vaksinasi Bersama Dosis-2 Wartawan se-Jabodetabek dapat diunduh di sini. []