Untuk Indonesia

Kursi Menteri, Jebakan Jokowi untuk AHY

'Jika Bapak berkenan, saya menawarkan anak saya AHY untuk menjadi Cawapres Bapak.' Tulisan opini Denny Siregar tentang menteri Jokowi.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hari ini, 22 April 2019 meminta Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Oleh: Denny Siregar*

"Jika Bapak berkenan, saya menawarkan anak saya AHY untuk menjadi Cawapres Bapak."

Begitu sepenggal cerita yang saya dengar dari lingkaran istana tentang bagaimana SBY menawarkan anaknya menjelang penetapan siapa cawapres Jokowi.

Tetapi Jokowi menolak. Ia sudah punya pandangan tersendiri. Tetapi ia menawarkan kursi menteri kepada AHY jika Demokrat mau bergabung di koalisi. Pada akhirnya, SBY menerima tawaran itu dan berpisahlah mereka.

Ikatan perjanjian itu rontok seketika, ketika koalisi tahu bahwa SBY juga datang ke Prabowo menawarkan hal yang sama. Pada saat itu, Demokrat akhirnya seperti tidak punya tempat tinggal. Mau dukung Jokowi, tapi ditolak mentah-mentah oleh Ibu Mega. Dukung Prabowo pun setengah hati karena persyaratan demi Pemilu ke depan.

Agus Harimurti Yudhoyono adalah anak sulung dari pasangan SBY dan almarhumah Ani Yudhoyono. Ia pernah berdinas di TNI sebelum akhirnya diminta mundur oleh ayahnya supaya konsentrasi di Pilgub DKI 2017 dan sebagai putra mahkota untuk mengurus partai Demokrat. Pangkat terakhirnya mayor.

AHY adalah bibit yang sudah dipersiapkan SBY untuk menjadi presiden Indonesia. Apa pun akan dilakukan SBY untuk itu. Ia menyiapkan kendaraan partai dan - tentu saja - uang supaya AHY bisa mencapai apa yang keluarganya inginkan.

Gagal menjadi gubernur dan cawapres, AHY kemudian dipersiapkan untuk lebih matang menuju konstestasi Pilpres 2024. Sekarang AHY selalu maju di depan jika ada acara resmi partai. Bahkan ia yang memberikan pidato utama saat pemakaman ibunda tercinta.

Dengar-dengar, AHY bahkan sudah dikelilingi konsultan kepribadian untuk mengatur gaya gerak dan bahasa tubuh supaya menarik di depan publik. Ia juga mengunjungi Megawati saat Lebaran. Pokoknya, seberapa banyak momen di mana kamera berada, AHY dipastikan hadir di sana.

Bayangkan, AHY dipecat karena tidak mampu kerja di tengah kepemimpinannya, maka jatuhlah sudah citra dirinya sehingga berat untuk melangkah ke depan.

Dan seperti layaknya politisi andal dan bapak sayang anak, SBY pun memainkan peran penting dalam bergesernya dukungan Demokrat dari Prabowo ke Jokowi. Untuk apa? Tentu untuk melempangkan jalan anaknya menjadi menteri.

Desas desus bahwa AHY adalah calon kuat menjadi salah satu menteri Jokowi sudah sangat santer terdengar. Posisi yang paling sering dibicarakan adalah Menteri Olahraga atau Menteri Sosial. Bagi SBY penting sekali AHY untuk menjadi menteri kabinet Jokowi demi popularitas anaknya lima tahun ke depan.

Masalahnya, apakah AHY bisa bekerja? Ini yang menjadi pertanyaan.

Pada episode Mata Najwa bulan Oktober 2016, AHY ditanya juga tentang rekam jejaknya saat di kedinasan. Meski ia berhasil menjawab terkaman galak Najwa Shihab, tapi episode itu juga membongkar luas bidang pekerjaan yang pernah dikerjakan AHY, yang ternyata masih sangat kecil. AHY lebih popular sebagai sosok muda, ganteng, dan beristri cantik daripada sosok pekerja yang berhasil.

Jika pun akhirnya AHY menjadi menteri, ini bisa jadi jebakan yang disediakan Jokowi untuknya. Seperti kita tahu, Jokowi sangat perfeksionis dalam melihat kinerja pembantunya. Kalau cuma sibuk mengatur kata, out dah. Seperti mantan Menteri Pendidikan yang jago di depan kamera, tapi nol dalam eksekusinya.

Bayangkan, AHY dipecat karena tidak mampu kerja di tengah kepemimpinannya, maka jatuhlah sudah citra dirinya sehingga berat untuk melangkah ke depan. Menarik melihat bagaimana Jokowi mengatur strategi secara teknis dan politik dalam usaha mencari pimpinan pengganti dirinya ke depan.

Saya sih setuju AHY menjadi Menteri Jokowi. Bair tahu seberapa bagus dia kerja. Meski saya pesimis, karena selama hidupnya AHY bukan dilahirkan sebagai seorang pekerja tetapi putra mahkota dengan semua fasilitas yang mewah.

Kita tunggu saja. Seruput kopinya.

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Baca juga: 

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.