Jakarta - Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Jakarta Barat mengurangi sampah organik dengan memanfaatkan larva lalat hitam di seluruh Tempat Pembuatan Sampah (TPS)
"Pengelolaan sampah organik menggunakan Maggot atau larva lalat hitam (Black Soldier Fly). Jadi sampah organiknya dihabiskan larva," kata Subarna Martadinata, Petugas Pengawas Sudin Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Barat.
Subarna yang juga Pengurus Bank Sampah Induk Satu Hati Divisi Sosialisasi di Jakarta menjelaskan, program ini sudah dilakukan pihak Sudin sejak tahun 2020 lalu. Nantinya, maggot atau larva lalat hitam (Black Soldier Fly/BFS) akan ditempatkan di sampah organik yang siap diolah.
Maggot tersebut bisa menguraikan sampah organik dalam kurun waktu beberapa jam saja. Subarna mengungkapkan, pihaknya sengaja menggunakan maggot lalat BFS karena mengandung protein yang tinggi.
Pengelolaan sampah organik menggunakan Maggot atau larva lalat hitam (Black Soldier Fly). Jadi sampah organiknya dihabiskan larva.
Selain itu, maggot BFS bisa menghabiskan benda yang ukurannya jauh lebih besar dari bentuknya.
"Kita letakkan sampah lima kilo, nah kita taruh maggot satu kilo. Dipastikan sampahnya bisa dihabisin dalam satu hari," jelasnya.
Setelah sampah itu dihabiskan, maggot tersebut akan berubah bentuk menjadi kehitaman dalam beberapa hari, lalu dijadikan makanan ikan atau ternak unggas.
"Maggotnya nanti bisa jadi pakan lele, bisa untuk makan ternak. Kareba maggot proteinnya tinggi," kata Subarna.
Sistem pengolahan sampah organik dengan larva lalat hitam sudah berlaku di setiap TPS di delapan kecamatan wilayah Jakarta Barat. Subrana menjelaskan, hal ini tidak hanya dilakukan per kecamatan, lingkungan warga tingkat RW rata-rata juga sudah menerapkan pengolahan sampah seperti ini.
"Ya maggotnya kebanyakan digunakan warga sekitar untuk pangan ternak ikan dan kebutuhan lain," ujarnya.
Pengolahan sampah organik dengan teknik seperti ini diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat, terkhusus para peternak ikan dan binatang unggas. []
Baca Juga
- Problematika Pengelolaan Sampah di Yogyakarta
- Dua Laboratorium UGM Yogyakarta Teliti Sampel Corona
- Bajaj Jadi Alat Kerja Sekaligus Rumah Tinggal di Jakarta
- Bertahan Jual Alat Pertanian di Sukabumi Kala Pandemi