Kuntilanak Intai Pengendara Motor di Semarang

Pengendara motor di Semarang ditampakkan kuntilanak berambut panjang berwajah hitam. Wanita itu mengenakan daster corak batik yang sudah kumal.
Ilustrasi - kuntilanak (foto:sportourism.id).

Semarang - Jika mengingat pengalaman mistis ini, terkadang masih tidak habis pikir, bahkan bulu kuduk pun ikut berdiri. Kala itu, di tepi jalan, sesosok kuntilanak bermuka gelap berdiri tegap di bawah pohon. 

Kejadian itu saya alami langsung ketika pulang dari kantor. Padahal, saat itu belum terlalu larut malam. Cerita ini terjadi pada tahun 2005 silam. 

Seperti biasa, malam itu, usai pulang kantor sekitar pukul 19.30 WIB, tidak langsung kembali ke rumah, tetapi singgah dulu di kampus yang berada di Jalan Pawiyatan Luhur I, Gajahmungkur, Kota Semarang. 

Kendati sudah bekerja, studi saya saat itu belum rampung. Jadi masih sering bolak-balik kampus, untuk bertatap muka dengan dosen dan teman-teman senior di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mahasiswa pencinta alam. 

Kala itu, kami masih duduk berbincang ngalor-ngidul di depan koperasi kampus. Membicarakan mulai dari menghidupkan wadah pecinta alam ini, hingga menumpahkan curahan hati tentang nasib skripsi yang sedang saya perjuangkan.

Malam itu cerah sekali, Kota Lumpia sedang tidak didera hujan. Embusan angin sepoi-sepoi pukul 8 malam mulai terasa mengigit tulang, padahal sudah mengenakan jaket yang melapisi kaus. 

Misteri yang Tak Terlupa Seumur Hidup

Tidak terasa waktu terus berjalan. Belum terlalu malam sebenarnya, namun saya memutuskan untuk pulang lebih awal, lalu melangkahkan kaki menuju parkiran sepeda motor yang berada di bawah. Lokasi UKM, berada di bangunan atas. 

Setelah motor menyala, saya pacu kendaraan roda dua ini dengan pelan ke luar kampus dengan medan yang sedikit menanjak. Baru 20 meter keluar dari sana, saya dikejutkan dengan kehadiran sesosok kuntilanak yang berdiri di bawah pohon angsana. 

Rambut wanita itu panjang, acak-acakan, tak terurai. Wajahnya terlihat sangat gelap dan menyeramkan. Seingat saya, samar terlihat, dia memakai daster corak batik yang sudah sangat kumal. 

Di lokasi bukit dekat kampus saya itu, konon pernah menjadi lokasi pembuangan perempuan yang dibunuh.

Karena laju motor sangat pelan akibat jalanan yang menanjak, saya bisa mengamati secara jelas makhluk gaib itu dari jarak 2,5 meter.

Setelah disoroti, malah tangan wanita itu menunjuk ke arah bagian bawah sepeda motor. 

Spontan, saya langsung lihat ke bawah. Ternyata standar motor memang belum dinaikkan. Kaki saya ayunkan untuk membetulkan posisi standar yang belum sempurna karena dapat membahayakan berkendara.

Sejenak, bulu kuduk di belakang leher langsung berdiri. Badan pun langsung bergemetar. Saya tidak berani menoleh lagi ke arah perempuan itu lagi. Hanya bisa tancap gas menuju daerah yang lebih terang.

Hanya berjarak 70 meter dari lokasi tersebut ternyata masih ada beberapa remaja kampung yang sedang nongkrong. Ingin berhenti rasanya dan memberi informasi, tetapi saat itu saya pilih untuk telan kisah ini dalam-dalam. Motor langsung saya pacu dengan kencang, agar segera tiba di rumah

Setibanya di rumah, ternyata tidak juga membuat rasa merinding ini hilang. Saya yakin betul yang berdiri dan bisa disaksikan dengan mata telanjang di jalan tadi adalah sesosok hantu perempuan. 

Sempat terpikir, apabila itu memang hostes, tentu tidak mungkin "mangkal" di bawah pohon angsana sendirian. Terlebih, lokasi itu sangat gelap, minim penerangan, benar-benar sepi dan sunyi.

Sepintas saya teringat, cerita yang menyebar dari mulut ke mulut masyarakat. Di lokasi bukit dekat kampus saya itu, konon pernah menjadi lokasi pembuangan perempuan yang dibunuh. 

Apakah itu benar korban pembunuhan yang menampakkan diri, tentu saja saya tidak tahu menahu, hanya bisa menduga-duga saja kejadian kelam yang dituturkan masyarakat.

Sosok Hantu Perempuan Mengganggu Pengendara Motor 

Keesokan harinya, peristiwa menyeramkan ini saya beritahukan ke teman di kampus. Anehnya, dia sama sekali tidak kaget mendengar pengalaman mistis ini.

Lha kowe wis pernah krungu suara glodak-glodak neng ruangan kono opo orak (Apa kamu sudah pernah dengar suara berisik di ruangan sana apa belum). Aku wis (sudah) biasa diganggu,” kata kawan saya sambil menunjuk ruangan di bangunan atas kampus. 

Dia mungkin sudah terbiasa menghabiskan hari demi hari di UKM kampus, karena rumahnya jauh. Jadi wajar saja dia tidak kaget dengan hal mistis ini. Berbeda dengan saya yang masih syok dan tidak habis pikir dengan kajadian mengerikan itu.

Dan ternyata penampakan hantu perempuan di jalan juga pernah dialami kawan saya, namun terjadi pada tahun 2002 silam. 

Sudah biasa menyaksikan genderuwo dan kuntilanak yang tak malu menampakkan wajahnya.

Kejadian berada di Jalan Siliwangi Kota Semarang. Tepatnya di depan makam Belanda yang biasa masyarakat lokal sebut Kerkov. Kawan saya menceritakan, waktu itu dia baru saja pulang dari Kabupaten Kendal setelah menghadiri pengajian. 

Jarum jam saat itu seingatnya sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Tiba-tiba saja, sepeda motor dia mesinnya mendadak mati di depan makam Belanda. Jalanan sudah sangat sepi, senyap, tidak ada lagi lalu lalang kendaraan. Tinggal dia sendiri. 

Penasaran apa yang sedang terjadi, sepeda motor pun dia tepikan. Kemudian dia membuka tabung bensin dan ternyata bensinnya masih penuh, cukup untuk jalan pulang.

Sepeda motor itu kemudian dia hidupkan kembali. Namun, baru berjalan beberapa meter saja, sepeda motornya terasa sangat berat. 

Iki sing neng mburiku sopo (ini yang ada di belakangku siapa). Wong wedok (orang perempuan) ternyata, rambutnya pirang badannya agak tinggi,” cerita kawanku itu.

Dia mengatakan, bahkan mengaku sempat berbicara dengan makhluk gaib itu di tengah aroma melati yang merebak sangat kuat.

“Mungkin bisa none-none Belanda. Tapi bisa bicara pakai bahasa Jawa juga. Ketika hampir sampai di rumah saya di kawasan Pamularsih, perempuan yang membonceng tadi menghilang,” tuturnya, tanpa rasa takut sedikit pun mengenang kejadian itu.

Kawan saya memang sudah sering mengalami kejadian ganjil di tempat asalnya, Pati

Dia menuturkan, rumah orang tuanya sangat dekat dengan pemakaman. Di kuburan tersebut, kata dia, sudah biasa menyaksikan genderuwo dan kuntilanak yang tak malu menampakkan wajahnya. []

Berita terkait
Kuntilanak Penculik dari Bantaeng Sulawesi Bernama Anja
Menjadi cerita turun-temurun Anja sosok kuntilanak menakutkan di Banteang, Sulawesi Selatan, karena kerap menculik anak kecil selepas magrib.
Hantu Perempuan Baju Merah di DPR
Adanya hantu di Gedung DPR bukan isapan jempol. Satu di antaranya adalah cerita hantu perempuan baju merah di lantai 7 Gedung Nusantara 1.
Cerita Ojek Online Berpenumpang Hantu di Yogyakarta
Banyak ojek online di Yogyakarta yang tertipu dengan orderan fiktif yang ternyata pemesannya adalah hantu. Simak cerita driver ojol berikut.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.