Jakarta - Adanya hantu di Gedung DPR bukan isapan jempol. Salah satunya adalah cerita hantu di lantai 7 Gedung Nusantara 1. Sehari-hari lantai ini ditempati Fraksi PDI Perjuangan. Gedung Nusantara sendiri terdiri 23 lantai.
Seorang Staf Anggota DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan, Ria Aristi, kepada Tagar menceritakan pengalaman menyeramkan yang tak akan ia lupakan seumur hidup. Ria sudah dua tahun menjadi staf seorang anggota Dewan yang berkantor di sana.
Suatu ketika, ujar Ria, seorang tamu bos-nya meminta tolong dirinya memfoto sang tamu dekat lambang banteng, simbol PDI-P, yang terletak dekat pintu lift.
“Waktu saya mau memfoto di sebelah kepala banteng ada penampakan kepala perempuan. Sangat jelas, saya kaget dan teriak. Serem sekali,” kata Ria.
Penampakan perempuan itu terlihat pada hasil jepretan kamera di ponselnya. ”Saya sempat memperlihatkan foto itu ke teman-teman saya dan juga Pamdal yang ada di lantai 7," tuturnya.
Tapi para Pamdal -petugas pengamanan dalam- justru tak kaget mendengar cerita Ria. Rupanya mereka sudah “akrab” dengan sosok perempuan yang menurut mereka “berbaju merah.”
“Pamdal bilang itu sosok yang suka ada di toilet. Pokoknya serem banget, jelas sekali di foto," kata Ria,
Ria mengaku bukan saat itu saja mengalami hal seram di lantai 7. Ia bersama rekan-rekan seruangannya sering merasakan hal aneh yang mendirikan bulu roma. Mulai dari mendengar suara print yang berbunyi dan bergerak sendiri hingga suara panggilan seseorang ke dirinya.
"Pernah waktu aku duduk seperti ada yang narik-narik. Staf yang lain juga di-gangguin. Biasanya kalau ada orang baru atau staf baru pasti di-gangguin," kata Ria.
Menurut Ria, seorang petugas keamanan bercerita pernah saat dia mandi tiba-tiba dari kaca dekat shower dia melihat ada perempuan berdiri di belakangnya. “Kalau habis magrib, sosok itu katanya kerap keliling di lantai 7 ini,” ujar Ria.
Pamdal bilang itu sosok yang suka ada di toilet. Pokoknya serem banget, jelas sekali di foto.
Gedung Nusantara 1 DPR RI. (Foto: Tagar/Popy Rakhmawaty)
Seorang mantan tenaga ahli yang pernah bekerja di lantai 7, sebut saja namanya Gadis, kepada Tagar, juga menceritakan pengalaman menyeramkan kala ia bekerja di lantai itu.
"Waktu itu saya bersama dua teman saya lembur hingga malam hari. Biasanya saya pulang habis magrib, tapi karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan maka hari itu pulang larut malam," kata Gadis.
Ketika itu jam menunjukkan pukul 20.00. Suasana di lantai yang dihuni 21 orang para wakil rakyat itu sudah sepi sekali. Dalam suasana seperti itulah seorang temannya merekam kegiatan mereka dengan kamera handphone.
“Waktu itu saya sedang mengurus bon dan laporan untuk diserahkan ke DPP. Waktu merekam enggak ada yang aneh, video saya kirim ke ibu saya sebagai bukti saya pulang malam karena sedang lembur di kantor," tutur Gadis.
Gadis tak merasakan ada keanehan selama temannya merekam. Ketakutan mulai ia rasakan kala ia mendapat balasan pesan dari ibunya yang mengomentari video yang ia kirim melalui aplikasi WhatsApp itu.
"Ibu saya memuji seorang wanita di video yang saya kirim itu. Awalnya saya tidak curiga karena di ruangan ada tiga orang. Tapi ibu saat itu memuji seorang perempuan berbaju merah yang katanya ia lihat di video," ujar Gadis.
Ibu memuji seorang perempuan berbaju merah yang katanya ia lihat di video.
Lorong lantai 7 Gedung Nusantara 1 DPR RI. (Foto: Tagar/Popy Rakhmawaty)
Gadis kaget karena kedua temannya tak ada yang memakai pakaian berwarna merah.
"Saya kaget karena ibu saya bilang cantik banget yang baju merah itu, padahal teman saya tidak ada yang memakai baju merah. Teman saya pakai baju abu-abu dan yang lain motif bunga-bunga," kata Gadis
Karena penasaran, Gadis membalas pesan ibunya di WhatsApp, mempertanyakan seperti apa sosok yang dipuji cantik ibunya.
"Ibu bilang posisinya persis di sebelah saya, padahal jelas-jelas di sebelah saya enggak ada orang," ucapnya.
Saat itu, walau ketakutan, Gadis tak menceritakan hal itu pada dua temannya. Ia sadar jika temannya ketakutan maka pekerjaan mereka tak akan tuntas malam itu.
Malam itu, dengan satu temannya, Gadis pulang setengah dua belas. Temannya lain, pulang lebih dulu, pukul sepuluh. Baru esoknya, Gadis menceritakan kejadian menakutkan itu kepada teman-temannya.
“Mereka bilang, malam itu sudah curiga karena minta segera meninggalkan ruangan sebelum jam 12 malam dan kata teman saya wajah saya juga pucat sekali ketika itu," ujar Gadis.
Anak itu lari ke arah kaca, seakan nembus, menuju arah stasiun kereta Palmerah.
Gedung DPR RI dilihat dari atas. (Foto: Popy Rakhmawaty)
***
Hantu juga ada di lantai 21, lantai Fraksi Gerindra. Seorang staf anggota Fraksi Gerindra, Ghaby, menuturkan pernah mendengar suara seorang pria yang memanggil namanya. Saat itu ia sendiri di ruangannya. “Suara cowok, serem,” katanya.
Cerita sama disampaikan Andika Varian, mantan staf anggota DPR Sodik Mudjahid. Andika mengaku kerap kali diganggu makhluk tak kasat mata tersebut di lantai 21.
Menurut Andika, dari cerita yang ia dengar, sosok laki-laki itu memakai baju kerja. “Katanya dulunya, sebelum meninggal dia Pamdal di sini,” ujar Andika,
Andika beberapa kali mengalami kejadian aneh di Gedung Nusantara 1. Ia misalnya pernah memakai lift dan lift itu tiba-tiba berhenti di lantai 13. Saat itu sendirian. Lift itu kemudian turun lagi, tapi begitu sampai lantai dasar naik kembali, berhenti lagi di lantai 13.
Menurut Andika, selain lantai 21, lantai 17 pun angker. Ia pernah melihat seorang anak kecil lari-lari. Ia mengira itu anak seorang staf di sana.
“Tapi, saya melihat anaknya lari ke arah kaca, seakan nembus, menuju arah stasiun kereta Palmerah," ujarnya. Ia mengaku dua kali melihat anak kecil itu. Dari cerita yang ia dapat, anak dulu korban kecelakaan, tewas tertabrak kereta yang melintas melewati Stasiun Palmerah yang terletak sepelemparan batu dari Gedung DPR.
Andika bersyukur hantu-hantu itu tak pernah mengganggunya. Kendati demikian ia tetap kadang merasa merinding saat sendirian di ruangannya atau berjalan menyusuri lorong-lorong di lantai tempat kerjanya pada waktu malam, saat Gedung DPR sudah benar-benar lengang. []
Cerita sebelumnya:
