Yogyakarta - Perguruan tinggi di Yogyakarta diprediksi masih akan cukup lama menerapkan kombinasi kuliah dalam jaringan (daring) atau online dan luar jaringan (luring) atau tatap muka. Setidaknya hingga satu tahun ke depan.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V, Fathul Wahid. "Saya kira itu yang paling bijak sejauh ini," katanya saat dihubungi via seluler, Sabtu, 5 September 2020.
Untuk pendidikan profesi tidak bisa digantikan secara daring atau keterampilan medis yang tidak bisa digantikan.
Fathul mengatakan penerapan kuliah daring maupun luring tergantung situasi pandemi Covid-19. Kampus bisa melaksanakan kuliah luring namun dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Kami juga tanya kepada orang tua mahasiswa keberatan tidak kalau kuliahnya luring," ujar dia.
Menurut Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu, sebenarnya sudah ada kampus yang menerapkan luring tapi dengan mitigasi yang sangat ketat. Pembelajaran tatap muka pun hanya untuk program studi (prodi) tertentu, misalnya pendidikan profesi.
"Sebenarnya sudah sejak lama sudah ada tatap muka. Untuk pendidikan profesi tidak bisa digantikan secara daring atau keterampilan medis yang tidak bisa digantikan," katanya.
Hal itu pula yang dilakukan di UII Yogyakarta, untuk praktikum di laboratorium sudah diizinkan. Namun untuk kuliah biasa, seperti teori di dalam kelas, belum akan diizinkan sampai kondisi pandemi corona ini membaik.
Fathul menyatakan kampus-kampus yang akan memulai kuliah tatap muka tentu akan mengatur pembagian sif, pengaturan kapasitas ruangan, hingga penerapan protokol kesehatan ketat. Selain itu, secara umum mereka akan mempertimbangkan kondisi yang memungkinkan.
Dari sisi protokol kesehatan, pihaknya belum mendata kampus swasta mana saja di Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah siap menggelar kuliah luring. "Saya belum ada datanya," ujar dia.
Baca juga:
- UIN Aceh Gratiskan Uang Kuliah untuk Korban Covid-19
- Jokowi Sebut Kuliah Daring Sudah Menjadi Next Normal
- Dosen Harap Kemendikbud Keluarkan Panduan Kuliah Online
Untuk UII Yogyakarta sudah mempersiapkan protokol khusus, misal di jurusan Farmasi dan Arsitek. Adapun persiapannya menyusun ulang studio, jaga jarak, dan hal terkait lain.
Menurut Fathul jika kampus langsung menerapkan kuliah tatap muka maka risikonya cukup besar. Terlebih 70 persen mahasiswa di Yogyakarta berasal dari luar daerah.
"Yang pendatang kan lebih dari 70 persen, kalau mereka berasal dari zona merah kan bisa bermasalah. Kami membuat rencana tapi tetap memantau perkembangan. Kalau ada perubahan drastis ya kami percepat (luring)," ucapnya. []