UIN Aceh Gratiskan Uang Kuliah untuk Korban Covid-19

Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggratiskan uang kuliah bagi mahasiswanya yang terdampak corona atau Covid-19.
Gerbang Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Senin, 16 Maret 2020 sore. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh membebaskan dan atau meringankan Uang Kuliah Tunggal Berkeadilan (UKTB) kepada mahasiswa yang berdampak langsung pandemi virus corona atau Covid-19. Bagi mahasiswa yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19 dibebaskan UKT hingga 100 persen,

Rektor UIN Ar-Raniry, Profesor Warul Walidin menyebutkan, kebijakan tersebut dalam rangka mendukung keberlangsungan pendidikan selama pandemi Covid-19. “Kepada mahasiswa UIN Ar-Raniry akan diberikan keringanan biaya kuliah sesuai dengan dampak yang dialami, mulai dari keringanan dari UKT sebelumnya hingga dibebaskan 100 persen sesuai dengan kriteria masing-masing,” kata Warul, Jumat, 8 Juli 2020 malam.

Untuk permohonan tersebut dapat dibuktikan dengan surat keterangan dari rumah sakit atau Gugus Tugas Covid-19

Ia menjelakan, bagi mahasiswa yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19 dibebaskan UKT nya hingga 100 persen, dan bagi mahasiswa dan atau orang tuanya sakit karena Covid-19 akan ada pengurangan UKT sebesar 30 persen dari UKT sebelumnya.

"Untuk permohonan tersebut dapat dibuktikan dengan surat keterangan dari rumah sakit atau Gugus Tugas Covid-19 provinsi dan/atau kabupaten/kota," ujar Warul.

Kata Warul, bagi mahasiswa yang hanya tinggal penyelesaian skripsi diberikan pengurangan UKT sebesar 20 persen dari UKT sebelumnya, dibuktikan dengan melampirkan SK Bimbingan dan KRS semester berjalan.

Selain itu, bagi mahasiswa yang orangtua atau wali memenuhi kriteria lainnya seperti meninggal dunia, mengalami pemutusan hubungan kerja, mengalami kerugian usaha atau dinyatakan pailit, mengalami penutupan tempat usaha, sakit keras atau menurunnya pendapatan secara signifikan minimal 25 persen dari pendapatan sebelum Covid-19, maka kepada mereka diberikan pengurangan UKT sebesar 10 persen dari UKT semester sebelumnya.

“Pimpinan UIN Ar-Raniry telah menetapkan surat keputusan tersebut berdasarkan masukan dari berbagai pihak dan kebijakan dalam memberikan keringanan bagi masyarakat khususnya mahasiswa UIN Ar-Raniry, semoga walaupun dalam kondisi pandemi, proses pendidikan dapat berjalan dengan baik,” kata Warul.

Lebih lanjut, Warul menyatakan banyak keringanan lainnya yang diberikan kepada mahasiswa UIN Ar-Raniry, seperti pembayaran uang kuliah dapat diansur dalam dua tahap, yakni 60 persen tahap pertama dan 40 persen lagi pada tahap kedua, dan masa pembayaran UKT juga telah diperpanjang hingga 16 Oktober 2020 mendatang.

"Kepada mahasiswa Warul agar terus memperbaharui informasi terkait dengan proses belajar mengajar di kampus UIN Ar-Raniry, sebab ke depan lebih banyak dilakukan secara daring atau jarak jauh, sehingga tidak ada informasi yang terlewatkan," tutur Warul.

Ia menegaskan, keringan UKT tersebut diberikan kepada mahasiswa tahun masuk 2014-2019, dengan persyaratan pengajuan keringanan antara lain, mengajukan surat permohonan, surat pernyataan kebenaran dokumen, melampirkan dokumen umum seperti KK, KTP orang tua.

Selain itu, juga melampirkan dokumen pendukung, seperti surat keterangan dari kepala desa, surat keterangan sakit dari rumah sakit, surat pailit dari pengadilan, surat keterangan penutupan tempat usaha dari pemerintah daerah, surat keterangan PHK, SK Bimbingan dan surat keterangan dari rumah sakit atau Gugus Covid-19 bagi mahasiswa yang orang tuanya meninggal dunia atau sakit karena Covid-19.

"Semua permohonan, syarat, mekanisme dan ketentuan lainnya dapat ajukan secara daring melalui email keringanan.[email protected] dengan format PDF paling lambat tanggal 24 Juli 2020, dan bagi yang tidak mengajukan permohonan keringanan, maka dianggap yang bersangkutan sanggup membayar UKT sesuai dengan besaran UKT sebelumnya pada jadwal yang ditetapkan," katanya. []

Berita terkait
Kasus Positif Covid-19 di Aceh Menjadi 90 Orang
Kasus positif virus corona atau Covid-19 di Provinsi Aceh bertambah 1 orang pada Kamis, 9 Juli 2020.
Satu Rumah di Pidie Aceh Hangus Terbakar
Sebuah rumah di Desa Simpang Beuton, Kecamatan Muara, Kabupaten Pidie, Aceh hangus terbakar.
Penyebab 200 Kios Ludes Terbakar di Aceh
Sebanyak 200 kios berkontruksi kayu ludes terbakar di Desa Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Aceh.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.