Lhokseumawe – Selama merabaknya virus corona atau Covid-19, sejumlah kampus di Provinsi Aceh mulai menerapkan sistem kuliah daring dan tidak lagi melakukan pertemuan dan tatap muka.
Seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh (Unimal) Saumi Zahara, 21 tahun, mengatakan dirinya butuh waktu empat hari untuk mempelajari aplikasi digunakan tersebut.
Aplikasi kuliah online yang digunakan para dosen, yaitu google classroom, e-learning dan lain sebagainya.
“Pada saat pertama menggunakannya itu, maka saya harus belajar dulu selama empat hari karena memang belum pernah menggunakan aplikasinya. saya kuliahnya dari rumah, karena takut untuk keluar,” ujar Saumi, Sabtu, 11 April 2020.
Saumi menambahkan, selama melakukan kuliah daring, dirinya juga harus mencari operator selular yang harganya murah dan jaringan sinyalnya juga kuat, sehingga aktivitas kuliahnya tidak terganggu.
Dalam seharinya, ia menghabiskan paket data sebanyak satu gigabyte paket data. Apalagi pada saat pertama menggunakan aplikasi, dalam sehari menghabiskan paket data lebih dari satu gigabyte paket data, karena harus belajar menggunakan aplikasi.
“Aplikasi kuliah online yang digunakan para dosen, yaitu google classroom, e-learning dan lain sebagainya. Sehingga pada saat pertama menggunakannya, saya harus belajar dulu dan menghabiskan banyak paket data,” kata Saumi.
Tambahnya, dalam satu mata kuliah, para dosen mengajar satu sampai satu setengah jam. Semakin lama dosen mengajar, semakin besar pula paket data yang dihabiskan dan belum lagi mencari bahan kuliah lainnya.
“Kesulitan lainnya, membiasakan diri bertanya lewat aplikasi ini agak susah. Kalau di kelas kan langsung saja tunjuk tangan, ini di aplikasi kita agak segan, takut salah ngomong atau apa. Karena belum terbiasa saja,” kata Saumi. []