Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merestui KB Kookmin Bank menjadi pengendali baru di PT Bank Bukopin Tbk. Bank terbesar di Korea Selatan ini telah menyetorkan ke Bank Bukopin sebesar US$ 200 juta melalui penempatan dana di escrow account per tanggal 11 Juni 2020, untuk meningkatkan kepemilikan saham dari semula 22% menjadi 51%.
Akuisisi Bank Bukopin bukan merupakan kiprah pertama Kookmin Bank di jagat industri perbankan Asia Tenggara. Sebelumnya bank ini telah melakukan penetrasi pasar di beberapa negara ASEAN antara lain Myanmar dan Kamboja.
OJK mendukung Kookmin Bank sebagai investor dan memantau pelaksanaan RUPS dan RUPS Bank Bukopin.
Baca Juga: OJK: Kookmin Sudah Setor US$ 200 Juta ke Bukopin
Pada April lalu, KB Financial Group, induk usaha Kookmin Bank mengumumkan telah menyetorkan dana sebesar US$$ 603 juta untuk mengakuisisi 70 persen saham di Prasac Microfinance Institution, lembaga penerima deposito keuangan mikro terbesar di Kamboja. Dengan akuisisi ini, Kookmin Bank menjadi pengendali di Prasac Microfinance.
Dewan direksi sudah memberikan restu untuk mengusai mayoritas saham Prasac Microfinance pada Desember tahun lalu. Seperti diberitakan dari laman koreatimes.co.kr, Kookmin juga akan mengakuisisi 30% sisa saham di perusahaan keuangan Kamboja itu.
Pertimbangan Kookmin mengakuisisi perusahaan keuangan Kamboja itu karena Prasac memiliki sekitar 180 jaringan di negara Asia Tenggara, dengan pangsa pasar 41,4 persen dan laba atas ekuitas 298 persen pada tahun 2018. Penghasilan bersihnya mencapai US$ 78 juta pada tahun itu.
"Akuisisi Prasac baru-baru ini akan menjadi titik balik yang signifikan bagi bank kami untuk memperluas jaringan ritel Asia," kata seorang pejabat Kookmin Bank. Pejabat itu menambahkan, dalam jangka panjang, pihaknya berambisi untuk menjadi bank terkemuka di Kamboja dengan mengubah Prasac menjadi bank komersial.
Di Myanmar, KB Kookmin menerima persetujuan awal untuk lisensi perbankan di negara itu, bersama dengan Korea Development Bank dan Bank Industri Korea yang dikelola pemerintah. Kookmin berharap untuk menerima persetujuan akhir setelah menyelesaikan periode persiapan sembilan bulan.
Jika persetujuan akhir direstui otoritas Myanmar, Kookmin akan diizinkan untuk membangun hingga 10 cabang bank di Myanmar dan melakukan semua produk perbankan, termasuk keuangan perusahaan dan ritel.
Soal akuisisi Bank Bukopin, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sebagai komitmen Kookmin merealisasikan penguatan permodalan dan likuiditas yang dibutuhkan Bank Bukopin serta menciptakan peluang bisnis-bisnis baru ke Indonesia. Dengan begitu, masyarakat diharapkan tidak terpengaruh dengan berita yang memuat surat tanggal 10 juni 2020 yang sudah tidak sesuai dengan kondisi terakhir.
Simak Pula: Umumkan Akusisi Kookmin Bank, Saham Bukopin Melejit
OJK mendukung Kookmin Bank sebagai investor dan memantau pelaksanaan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPS LB (Luar Biasa) Bank Bukopin. Selain itu, OJK mengharapkan kerja sama media masa untuk melakukan konfirmasi kepada OJK jika terdapat informasi yang berkaitan dengan sektor jasa keuangan sehingga tidak menimbulkan rumor negatif yang memiliki dampak terhadap kepercayaan sektor jasa keuangan.[]