Binjai - Kualitas udara di Kota Binjai mencapai puncak terburuk di seluruh daerah yang ada Sumatera Utara sesuai data dari AirVisual, Senin 23 September 2019.
Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatra tersebut mencatatkan bahwa Indeks Kualitas Udara (AQI) di Kota Binjai mencapai 191, atau tidak sehat bagi manusia.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai dr Deni Irwansyah Pane berharap agar masyarakat Kota Binjai tetap menjaga kesehatan dengan cara banyak minum air dan memakan makanan yang sehat.
Kita tidak tahu ini sampai kapan. Kita harap agar selesai dengan cepat
"Konsumsi buah yang sarat dengan vitamin C dan sayur-sayuran. Makanan itu sangat membantu menangkal racun jahat dari polusi udara," ungkap dr Deni.
Ia juga menyarankan agar masyarakat tetap mengenakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan. "Kita tidak tahu ini sampai kapan. Kita harap agar selesai dengan cepat," harapnya.
Sementara prakiraan cuaca dari BMKG.co.id, langit Kota Binjai mendung dengan suhu 24-32 derajat celsius. Sedangkan kelembapan udaranya mulai 60 hingga 95 persen.
Berikut ini data yang dihimpun dari AirVisual untuk daerah 10 besar yang kualitas udara tidak sehat.
Pertama ditempati oleh Kota Binjai, dengan Indeks Kualitas Udara 191. Kemudian disusul Kecamatan Delitua, Deliserdang; Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan; Kota Medan; Stabat, Kabupaten Langkat dan Sunggal, Kabupaten Deliserdang dengan Indeks Kualitas Udara 189.
Selanjutnya ada Belawan; Berastagi dan Kabanjahe Kabupaten Karo serta Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang dengan Indeks Kualitas Udara 186.
Dinas Kesehatan Kota Binjai, BPBD Kota Binjai serta sebahagian kelompok masyarakat juga telah membagikan ribuan masker kepada masyarakat. []