Padangsidempuan - Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidempuan, Sumatra Utara, mengambil sampel udara yang terpapar kabut asap kiriman, untuk diuji di laboratorium terdekat di Rantauprapat, Labuhanbatu.
Hasil uji laboratorium itu nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan meliburkan anak sekolah.
Wali Kota Padangsidempuan, Irsan Efendi Nasution mengatakan, secara kasat mata kondisi udara sangat mencemaskan dan mengganggu jarak pandang.
Akan tetapi, sebelum ada uji lab, belum bisa diputuskan apakah Indeks Kualitas Udara (IKU) membahayakan atau tidak.
"Untuk mengambil kebijakan meliburkan anak sekolah, kita harus memiliki dasar ilmiah, sehingga tidak salah mengambil keputusan,” kata dia.
Perbanyak minum air putih, cuci tangan pakai sabun setiap selesai melakukan aktivitas di luar rumah
Sebagai langkah awal, Wali Kota Padangsidempuan memerintahkan jajarannya membagikan masker dan imbauan tentang tata cara menjaga kesehatan pada saat bencana kabut asap kepada masyarakat.
Wali Kota Irsan menekankan warganya mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menutup pintu dan jendela ruangan atau rumah agar partikel asap tidak masuk.
"Memakai masker jika hendak bepergian atau berada di luar rumah. Perbanyak minum air putih, cuci tangan pakai sabun setiap selesai melakukan aktivitas di luar rumah. Dan jika ada keluarga yang terserang ISPA, sesak nafas ataupun asma, segera bawa berobat," pesan dia.
Wali Kota Irsan juga mengajak warganya untuk tidak melakukan pembakaran lahan di kebun maupun hutan. Sebab, kabut asap yang terjadi belakangan ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. []