Jakarta - Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, pemerintah telah memberikan imbauan untuk tidak mudik saat libur lebaran. Pihak Istana menjelaskan, hal itu bukan semata-mata anjuran pemerintah. Akan tetapi, merupakan implementasi dari ajaran agama Islam yang harus dipatuhi.
“Harus dipahami kita sekarang dalam kondisi darurat corona. Presiden Jokowi sudah menetapkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, sehingga semua yang kita lakukan, termasuk menghadapi Ramadan dan seluruh ibadah yang dilakukan tentu dalam kondisi darurat,” kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Rumadi Ahmad melalui keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 7 April 2020.
Terutama, bagi warga yang tinggal di zona merah corona yang sangat rentan membawa virus Covid-19.
Baca juga: Risiko Besar Mudik, Sebar Virus Corona ke Luar DKI
Rumadi menjelaskan, dalam agama Islam dikenal ajaran untuk menghindari kerusakan yang harus didahulukan, daripada mengejar kemaslahatan (dar'ul mafasid muqaddamun 'ala jalbil mashalih).
Karena itulah, kata dia, dalam konteks kondisi darurat seperti sekarang ini, sebaiknya tetap mengutamakan tinggal di rumah guna memutus mata rantai persebaran virus corona.
“Tinggal di rumah untuk memerangi Covid-19, bukan hanya mengikuti anjuran pemerintah, tapi merupakan implementasi dari ajaran agama. Maka dalam kondisi darurat wabah corona ini, masyarakat disarankan untuk tidak melakukan mudik ke ritual tahunan ke kampung halaman,” ucapnya.
Ketua Lajnah Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama (NU) ini tidak dapat memungkiri mudik sudah menjadi ritual tahunan yang sangat dinantikan masyarakat.
Akan tetapi, untuk momen pulang kampung tahun ini, dia meminta sebaiknya semua pihak menahan diri dan rela berkorban semata-mata untuk kebaikan semua.
Baca juga: Sebanyak 13.000 Pemudik Tiba di Kabupaten Cianjur
"Terutama, bagi warga yang tinggal di zona merah corona yang sangat rentan membawa virus Covid-19 ke kampung halaman," ujarnya.
Dia menuturkan, saat ini mudik justru berisiko menularkan penyakit corona pada orang tua, saudara atau kerabat. Untuk itu, dia menekankan agar masyarakat khusus untuk tahun ini tidak melakukan mudik lebaran.
“Silaturahmi dengan orang tua tetap bisa dilakukan tanpa harus dibayang-bayangi kekhawatiran menularkan penyakit,” kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden. []