Kronologi Tiga Polisi Terbakar di Cianjur

Unjuk rasa di Kantor DPRD dan Pemkab Cianjur berlangsung rusuh, tiga polisi terkena luka bakar serius. Begini kronologinya.
Unjuk rasa di Cianjur. (Foto: Youtube)

Jakarta - Kronologi unjuk rasa di Kantor DPRD dan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, berlangsung rusuh, mengakibatkan tiga polisi yang bertugas pengamanan terkena luka bakar serius. 

Aksi demo ini berasal dari kelompok Organisasi Kemasyarakatan dan pemuda (OKP) Cipayung Plus se-Cianjur dengan koordinator aksi M Fadil Fahmi. Mereka dari GMNI, PMII, HMI, HIMAT, CIF, IMM dan Hima Persis.

Awalnya, mereka menyampaikan aspirasi dengan tertib di depan Kantor DPRD Kabupaten Cianjur di Jalan KH Abdullah bin Nuh, pukul 10.00 WIB. Mereka berorasi menyampaikan tujuh tuntutan dengan bergantian.

Kondisi tiga anggota yang mengalami luka bakar cukup serius.

Pukul 10.40 WIB, akhirnya massa aksi diterima Sekretaris Dewan DPRD Cianjur Aris Haryanto dan berjanji akan disampaikan ke pimpinan.

“Ke depannya kami akan mengundang Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung Plus untuk melakukan audiensi dengan pimpinan,” katanya.

Kemudian pukul 11.00 WIB, masa melanjutkan dengan aksi longmarch dari Kantor DPRD Cianjur di Jalan KH Abdullah bin Nuh ke Jalan Pangeran Hidayatullah terus Jalan Siliwangi dan mengarah ke Kantor Pemkab Cianjur.

Tepatnya pukul 12.00 WIB, pengunjuk rasa tiba depan di Kantor Pemkab Cianjur dan kembali berorasi. 

Namun, massa aksi belum puas dengan orasinya hingga akhirnya memblokir Jalan Siliwangi, tepat di depan pintu masuk Pemkab Cianjur yang mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas pada pukul 12.30 WIB.

Hingga pukul 13.00 WIB, massa mulai membakar ban. Polisi yang mengamankan mencoba untuk mencegah tindakan mereka. Naas, benturan antara massa pengunjung rasa dan aparat pun tak terhindarkan yang menimbulkan kekacauan.

Ketika bentrokan pecah inilah ban bekas yang dibakar berkobar menjadi besar dan menyambar tiga polisi di lokasi. Diduga kuat ada yang menyiramkan bensir di atas kobaran api tersebut.

Kondisi tiga anggota yang mengalami luka bakar cukup serius. Mereka adalah AIPTU Erwin (Anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojongherang Polsek Kota Polres Cianjur), Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon (Keduanya anggota Satuan Sabhara Polres Cianjur).

Ketiga polisi yang mengalami luka bakar, langsung dilarikan ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan penanganan medis. Bahkan ada yang dirujuk ke RS Polri Kramat Jati.

Aksi unjuk rasa yang dilaksanakan gabungan kelompok OKP ini berkiatan dengan kinerja Pemkab Cianjur. Massa menilai, pemerintah daerah telah gagal di masa kepemimpinan Bupati IRM-BHS.

“Kami ingin menyampaikan tujuh isu rakyat yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. Pertama isu birokrasi reformasi, kemudian pendidikan, hak-hak guru di Cianjur. Kami mahasiswa di Cianjur malu dengan pemkab yang tidak prorakyat,” ujar seorang Kordinator aksi Abdul Basit.

Saat ini, 11 orang pengunjuk rasa diamankan. Mereka ditengarai menyiramkan bahan bakar yang mengakibatkan anggota terluka saat menjalankan tugas pengamanan.

Berikut tuntutan pengunjuk rasa demo di Kantor DPRD dan Pemkab Cianjur

  1. Belum jelas arah 6 program strategis 'Cianjur Jago'.
  2. Belum tegaknya kesejahteraan rakyat Cianjur dalam bidang sosial, pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup.
  3. Minimnya lapangan pekerjaan.
  4. Belum terlaksananya reforma agraria sejati, wujudkan kedaulatan pangan.
  5. Belum terciptanya kesejahteraan ekonomi rakyat.
  6. Terjadi kapitalisasi di sektor pendidikan sehingga belum terwujudnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Cianjur.
  7. Ketidakberpihakan Pemkab Cianjur terhadap kepentingan rakyat.

Baca juga: 

Berita terkait
Unjuk Rasa Bandung Darurat Korupsi Berakhir Ricuh
Unjuk rasa "Bandung Darurat Korupsi" yang dilakukan Aliansi Cipayung Kota Bandung.
KPAI Sesalkan Anak-anak Ikut Unjuk Rasa Sidang MK
KPAI mengaku prihatin dan menyesalkan keterlibatan anak-anak dalam unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2019.
HMI Demo KPU dan Polres Siantar
Puluhan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pematangsiantar-Simalungun, Sumatera Utara melakukan aksi demo di KPU