Surabaya - Sebuah video yang menunjukkan rumah Menteri Koordinator Politik Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD didatangani sejumlah orang di Pamekasan, Jawa Timur beredar di media sosial. Sejumlah orang dalam video tersebut tampak menggunakan baju muslim, mengenakan kopiah, dan bersarung.
Sebagian besar massa menumpang mobil bak terbuka, sebagian lagi memakai kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Diketahui rumah Mahfud MD di Pamekasan, Jawa Timur, ditinggali oleh ibunya.
Rumah Mahfud MD yang di Madura, Pamekasan digerebek massa.
Video berdurasi 28 detik ini, terdengar seseorang dalam video yang menjelaskan jika video tersebut diambil di depan rumah Mahfud MD. Massa lainnya nampak mengabadikan momen.
“Rumah Mahfud MD yang di Madura, Pamekasan digerebek massa,” ujar seseorang dalam video tersebut, Senin, 1 Desember 2020.
Baca juga:
- Mahfud Md Sesalkan Rizieq Shihab Enggan Laporkan Tes Swab
- Insiden Sigi, Mahfud Md Minta Tokoh Agama Sampaikan Pesan Damai
- Mahfud MD: Peristiwa Sigi Bukan Perang Suku atau Agama
Sementara massa lainnya sibuk berteriak seolah memanggil Mahfud MDdan mengabadikan situasi dengan menggunakan ponsel masing-masing Belum diketahui penyebab sekelompok massa tersebut mendatangi kediaman mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
"Mahfud. Mahfud," kata massa.
Sementara itu, Ketua RT 05, Slamet mengaku awalnya tidak mengetahui terkait kejadian tersebut. Pasalnya, saat kejadian dirinya sedang bekerja di kantor dan baru mendapatkan informasi pengepungan massa tersebut dari warganya.
"Awalnya saya engga tahu, karena saya lagi di kantor. Memang benar rumah itu rumahnya Pak Mahfud Md," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Apip Ginanjar yang coba dikonfirmasi tak merespon panggilan Tagar. Pesan WhatsApp juga tidak mendapatkan respon.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud Md membenarkan jika rumahnya yang ditinggali oleh orang tuanya didatangi sejumlah orang. Meski rumahnya didatangi massa, tetapi terjadi apa-apa terhadap ibunya.
"Aman, sudah ada yang urus," ujarnya.[]