Kronologi AS Minta Bantuan China Atasi Virus Corona

Pandemi virus corona (Covid-19) terjadi saat pasang-surut hubungan Amerika Serikat (AS) dan China. Teranyar Donald Trump telepon Xi Jinping.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping saat pertemuan bilateral kedua negara pada KTT pemimpin negara G20 di Osaka, Jepang, Sabtu, 29 Juni 2019. (Foto: ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/aa).

Jakarta - Pandemi virus corona atau Covid-19 terjadi di tengah pasang-surutnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan China. Beberapa tahun belakangan, kedua negara itu memang sedang terlibat perang dagang.

Akibatnya, kesepakatan perdagangan parsial secara global hampir tidak pasti lantaran ketegangan antara AS dan China, tak kunjung mereda. Namun, awal kemunculan pandemi virus corona, justru kembali memanaskan hubungan keduanya.

AS pada awalnya menuding China yang memproduksi virus corona. Hal itu lantaran memang penyebarannya berasal dari salah satu kota di China, yaitu Wuhan

Tiongkok telah melalui banyak hal dan telah mengembangkan pemahaman yang kuat tentang virus corona.

Atas tudingan tersebut, China pun meradang. Salah satu staf Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China malahan mengklaim AS yang membawa virus corona ke Negeri Tirai Bambu.

"Mungkin tentara AS yang membawa epidemi ke Wuhan. Bersikaplah transparan! Ceritakan data Anda! AS berutang penjelasan pada kami!" cuit juru bicara Kemenlu China Zhao Lijian di akun Twitter-nya, Kamis, 12 Maret 2020 waktu setempat.

Terbaru, Presiden AS Donald Trump justru dikabarkan meminta bantuan terhadap China. Musababnya, Negeri Paman Sam kini disebut sebagai episentrum Covid-19 di dunia.

Lantas, bagaimana kronologi hingga pada akhirnya AS meminta pertolongan China dalam menangani pandemi Covid-19 itu? Berikut Tagar informasikan:

1. Sebut Virus Corona sebagai 'Virus Tiongkok'

Donald TrumpPresiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pandemi virus corona Covid-19 sebagai darurat nasional saat Wakil Presiden Mike Pence mneyimak dalam konferensi pers di Rose Garden Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Jumat, 13 Maret 2020. (Foto: Antara/Reuters/Jonathan Ernst)

Presiden AS Donald Trump menyebut virus corona sebagai 'virus Tiongkok'. Padahal, organisasi kesehatan dunia atau WHO menyebut virus corona sebagai Covid-19, guna tidak merujuk pada apapun, tempat atau hewan supaya menghindari stigma.

Pernyataan Trump terlontarkan kala membahas pemerintah AS yang akan mendukung industri-industri yang terdampak pandemi corona. 

“Seperti maskapai penerbangan dan lainnya, yang secara khusus terpengaruh virus Tiongkok. Kami akan lebih kuat dari sebelumnya!" kata Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump, Selasa, 17 Maret 2020 waktu setempat.

2. Tuding China Tak Transparan soal Virus Corona

Presiden AS Donald Trump mengatakan dunia saat ini tengah menderita karena Pemerintah China yang dinilainya tidak transparan memberikan informasi ketika virus corona merebak pertama kali di Wuhan.

Menurut Trump, dikutip dari kantor berita Perancis Agence France Presse atau AFP, dunia kini "membayar mahal" atas apa yang dilakukan Pemerintah China. 

"Akan lebih baik kalau kita tahu lebih awal beberapa bulan lalu," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seusai mengadakan rapat singkat tentang Covid-19, pada Kamis, 19 Maret 2020.

3. AS Diprediksi Jadi Episentrum Covid-19 Dunia

sebaran corona2Sebaran virus corona (Sumber: WHO)

Juru bicara WHO, Margaret Harris mengatakan kepada wartawan, 85 persen kasus Covid-19 yang terdeteksi di AS dan Eropa. Sebanyak 40 persen dari kasus itu dilaporkan ada di AS, dilansir dari laman vox.com, Selasa, 24 Maret 2020.

Bahkan, di hari yang sama, beberapa media asing pada saat itu menyebutkan, sepertiga kasus Covid-19 yang terbaru ada di AS. “Negara ini (AS) bisa jadi episentrum (Covid-19) berikutnya,” kata WHO.

4. Trump Minta Bantuan Korsel

Korea SelatanGereja Shincheonji Yesus saat disemprot petugas karena banyaknya penularan virus corona berasal dari komunitas gereja ini di Korea Selatan. (Foto: nytimes.com)

Presiden AS Donald Trump meminta bantuan penyediaan alat tes Covid-19 dari Korea Selatan (Korsel). Permintaan itu disampaikan Trump dalam percakapan via telepon dengan Presiden Korsel Moon Jae-in.

"Presiden Amerika Serikat, Trump telah mengajukan permintaan kepada kita untuk penyediaan mendesak barang-barang karantina seperti alat diagnosa," kata Moon saat berkunjung ke pengembang alat tes virus corona di Seoul, Korsel, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu, 25 Maret 2020.

5. AS Kewalahan Tangani Corona

Pemerintah Amerika mulai kewalahan menangani pasien corona yang membludak. Saat ini, fasilitas medis mulai kekurangan ventilator dan masker kesehatan.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan salah satu rumah sakit di wilayahnya sudah menguji coba penggunaan satu mesin ventilator tunggal untuk dua pasien. 

“Tidak ada persediaan ventilator yang tersisa,” kata dia dikutip dari Reuters, Jumat, 27 Maret 2020.

Kepala ahli bedah di Pusat Medis Universitas New York Presbyterian/Columbia di Manhattan, dr. Craig Smith menulis kepada staf bahwa tim telah bekerja siang dan malam untuk menguji coba ventilator terpisah.

Ventilator adalah mesin yang mendukung pernapasan seseorang yang kehilangan kemampuan untuk bernapas sendiri. Selain New York, jumlah pasien terjangkit virus corona meningkat di Louisiana. Permintaan ventilator di wilayah ini meningkat dua kali lipat.

6. AS Minta Bantuan China Tangani Corona

Donald Trump dan Xi JinpingPresiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping saat pertemuan bilateral kedua negara pada KTT pemimpin negara G20 di Osaka, Jepang, Sabtu, 29 Juni 2019. (Foto: ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/aa).

Setelah dinyatakan memiliki jumlah kasus positif virus corona tertinggi di dunia, mengalahkan Tiongkok yang merupakan negara asal penyebaran virus, akhirnya Trump meminta bantuan kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Kedua pemimpin negara tersebut berkomunikasi lewat sambungan telepon pada Jumat, 27 Maret 2020 waktu setempat. Mengutip Reuters, Xi Jinping menyatakan kepada Trump kesediaannya membantu Amerika dalam menghadapi virus corona.

Melaui cuitan di akun Twitter-nya, Trump menyebut telah membahas pandemi virus corona dengan sangat rinci bersama Xi. 

"Tiongkok telah melalui banyak hal dan telah mengembangkan pemahaman yang kuat tentang virus corona. Kami bekerja sama dengan erat. Banyak rasa hormat besar," kata Trump. []

Berita terkait
Denny Siregar: Corona Hapus Keangkuhan Donald Trump
Akhirnya Amerika minta bantuan juga pada China. Keangkuhan Donald Trump dan pernyataan rasis virus China, bukan corona, ia telan. Denny Siregar.
Tekan Covid-19, Trump Batasi Perjalanan dari Eropa
Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan pengumuman resmi mengenai pembatasan perjalanan ke Eropa untuk menekan penyebaran virus corona Covid-19.
Kematian Covid-19 Italia dan Spanyol Lampaui China
Sejak tanggal 20 Maret 2020 jumlah kematian karena virus corona (Covid-19) di Italia dan Spanyol lampaui kematian di China dan Korea Selatan
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.