Kota Malang Ancang-ancang Terapkan PSBB

Sejumlah pintu masuk ke Kota Malang sudah diperketat dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah pandemi Covid-19.
Penerapan kawasan physical distancing di Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang berlaku mulai tanggal 1 hingga 30 April 2020. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Ancang-ancang untuk menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk antisipasi penyebaran Covid-19 atau virus corona mulai dilakukan di Kota Malang. Selain sudah menetapkan beberapa kawasan tertib physical distancing di jalan raya, operasi cipta kondisi titik keramaian mulai dilakukan selama sehari 24 jam.

Tidak hanya itu, pintu keluar masuk di beberapa titik perbatasan hingga kelurahan di Kota Pendidikan ini sudah diperketat dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya sebagaimana yang diterapkan di RW 1 sampai RW 4 Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Ini memang inisiatif kami sudah mendapatkan persetujuan Pemkot Malang dan kepolisian untuk mendukung anjuran pemerintah.

Di wilayah yang memiliki luas 2,11 km persegi ini, kurang lebih sebanyak 8 hingga 9 akses pintu masuk dan keluarnya sudah ditutup yang berlaku mulai tanggal 1 hingga 30 April 2020 mendatang. 

Teknisnya, di setiap pintu masuk dan keluarnya ditutup dengan dibentangkan banner bertuliskan "Jika Tidak Punya Kepentingan, Jangan Lewat Sini!!" dan "Kawasan Tertib Physical Distancing".

Oleh karena itu, setiap orang akan masuk maupun keluar diharuskan melewati jalur khusus. Misalnya untuk akses masuk berada di Jalan Kerto Pamuji dan keluarnya hanya bisa melalui di Jalan Kerto Raharjo.

Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kelurahan Ketawanggede, Sentot menyampaikan kebijakan ini merupakan atas inisiatif masyarakat untuk mendukung anjuran pemerintah yaitu physical distancing sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Malang.

Apalagi, dia menyampaikan Kelurahan Ketawanggede tersebut kawasan indekos mahasiswa dari luar Malang. Sehingga menurutnya perlu ada pengawasan ketat secara berkala agar penyebaran Covid-19 tidak semakin tinggi.

"Ini memang inisiatif kami sudah mendapatkan persetujuan Pemkot Malang dan kepolisian untuk mendukung anjuran pemerintah," kata dia saat diwawancarai disela-sela menjaga kawasan pintu pintu masuk di Jalan Kerto Pamuji.

Dalam prosesnya, Sentot menyampaikan siapa pun masuk ke Kelurahan Ketawanggede akan di cek suhunya dan bagian luar kendaraan ditumpangi disemprot dengan disinfektan.

"Kalau warga sekitar, biasanya tangannya juga kita semprotkan hand sanitizer. Jadi ya sama protokolnya seperti di stasiun dan terminal itu," tutur bapak 69 tahun ini.

Kemudian, untuk pengawasan ketat juga diterapkan kepada ojek online (ojol) akan masuk dengan catatan harus mendapatkan pesanan. Baik penumpang maupun makanan.

"Kalau misalnya enggak ada, maka akan kita persilakan untuk tidak lewat sini. Soalnya, kadang di beberapa titik ditempati bergerombol nunggu orderan," tuturnya.

Sementara itu, aparat gabungan dari kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mulai gencar melakukan operasi cipta kondisi selama 24 jam yang sudah berlaku sejak Rabu 8 April 2020. Mereka akan menindak tegas titik-titik yang masih menjadi tempat keramaian.

Kepala Kepolisian Resor Kota Malang Komisaris Besar Leonardus Simarmata menegaskan operasi cipta kondisi bentuk dari rencana akan diterapkan PSBB. Artinya, operasi tersebut akan dilakukan tidak hanya malam hari, begitu juga di siang harinya.

"Saat ini kita sudah sampai pada rencana selanjutnya, PSBB. Biasanya kita kan melakukannya pada malam hari. Sekarang ini juga di siang hari," tegasnya.

Disisi lain, dia menyebutkan gencarnya operasi ini sebagai tindak lanjut keluhan dari beberapa masyarakat melihat ada tempat belum patuh terhadap physical distancing. Misalnya masih ada warga bergerombol dengan jumlah lebih dari 40 orang.

"Kami menganalisa, kegiatan di Kota Malang ini hampir seperti sediakala. Masyarakat sudah bergerombol lagi. Padahal, saat ini kita belum melakukan kegiatan seperti normal," tuturnya

Padahal, kata mantan Wakalpolrestabes Surabaya ini, ada penambahan pasien positif Covid-19 di Malang. Ini artinya kan belum kembali normal dan masih pandemi Covid-19. 

Maka dari itulah, Leo menyebutkan pihaknya akan menindak tegas mereka covidiot atau tidak patuh anjuran physical distancing. Tidak terkecuali toko modern maupun restoran yang ngeyel buka melebihi batas pukul 20.00 Wib dan tidak menerapkan protokol kesehatan

Pihaknya juga akan peringatkan dan suruh membuat pernyataan agar mematuhi anjuran physical distancing tadi.

"Makanya, kita berharap tolong saat ini work from home dan stay at home. Segala sesuatu yang bisa dikerjakan di rumah, dikerjakan di rumah. Kota Malang ini masih zona merah," tuturnya.

Sebagaimana diberitakan, Pemkot Malang sudah menyiapkan opsi untuk menerapkan PSBB untuk antisipasi penyebaran Covid-19. Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan teknis dan prosedurnya masih dalam proses penyusuan sebelum diajukan ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan diteruskan ke Kementerian Kesehatan RI.

"Sekarang masih proses finalisasi berkas dan penyiapan Perwalinya (Peraturan Wali Kota). Hal ini karena kami ingin apa dilakukan supaya memulai dan mengakhirinya jelas," tuturnya.

Hingga sampai saat ini, Sutiaji memaparkan sebaran kasus Covid-19 merata di semua kecamatan dan kelurahan di Kota Malang. Menurutnya peningkatannya terus bertambah dan susah terdeteksi seperti tiga tenaga medis yang positif Covid-19 tanpa ada gejala.

"Kami inginnya tiga daerah (Malang Raya) bisa sepakat. Namun, di daerah lain mungkin ada pertimbangan lain (untuk tidak menerapkan PSBB). Sehingga, kami memilih mengajukan (PSBB) sendiri," tuturnya.

Oleh karena itu, Pemkot Malang bersama TNI-Polri mengaku sudah mempersiapkan segala sesuatunya jika menerapkan PSBB. Selain menjamin keamanan, logistik untuk warga Kota Malang pun diungkapkannya sudah disiapkan dengan anggaran pembiayaan yang sudah dialokasikan sebesar Rp 58,2 miliar.

Polda Jatim Dirikan 114 Posko Mudik

Kepolisian Daerah Jawa Timur telah mendirikan 114 posko mudik dengan standar pencegahan virus corona atau Covid-19. Posko ini diklaim memiliki fasilitas lengkap, seperti tempat observasi dan peralatan lain untuk mencegah peredaran virus corona.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan mengatakan posko ini disebar di beberapa titik di Jatim. Di mana dalam posko ini nantinya akan berbeda dibanding posko di tahun-tahun sebelumnya, karena memiliki kelengkapan untuk pencegahan virus corona.

"Polda jatim sudah membangun ataupun mendirikan posko mudik dan pelayanan corona. Ini berbeda dengan posko keadaan biasa di tahun lalu dalam rangka mudik. Posko ini lengkap seperti semacam tempat observasi, tempat dimana di posko tersebut ada kelengkapan untuk virus corona," kata Luki.

Luki melanjutkan, dalam posko nantinya, para pemudik akan mendapatkan pemeriksaan terkait pencegahan virus corona. Mulai dari tes kesehatan hingga status apa yang disandang oleh pemudik. Hal ini dilakukan supaya keluarga di rumah tak khawatir.

"Ada 114 posko mudik, pelayanan Covid-19 terutama di terminal-terminal, di stasiun, bandara, pelabuhan dan pintu masuk. Tugasnya mereka melakukan pemeriksaan terhadap pemudik dari luar kota yang akan memasuki Jatim. Ada temperatur tes, semacam disemprot," kata Luki.

Tak hanya itu, Luki juga menyebut pihaknya telah menggandeng sejumlah instansi untuk bersama-sama melawan virus corona. Setiap pemudik akan melewati sejumlah pemeriksaan kesehatan. Sebab langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi arus mudik.

"Ada tahapan yang dilakukan aparat yang tergabung di pintu masuk. Ada TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, lengkap. Ada ambulans, ada tabung oksigen dan lainnya disiapkan mengantisipasi arus mudik. Di Gresik sudah bagus dan ada wilayah lain uang poskonya kami perintahkan standarnya untuk tempat observasi bagi pemudik terindikasi," ujar dia.

Di kesempatan sama, Luki berharap dari segala kesiapan ini, pihaknya bisa meminimalisir penularan virus corona. Selain itu juga, Luki mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan mudik lebaran Idul Fitri. Hal ini sebagaimana merupakan upaya pencegahan penularan corona.

"Mudik tahun ini sangat berbeda sekali, karena situasinya berbeda. ada perlakuan kemanusiaan, kita untuk menjaga jangan sampai ada virus dari luar dibawa masuk ke Jatim," tutur Luki. []

Berita terkait
Ritual Topo Bisu di Kediri, Upaya Usir Covid-19
Pangarso Mudo Paguyuban Kerabat Keraton Surokarto Wardana mengatakan ritual merupakan bagian dari doa agar Kediri terbebas dari Covid-19.
Satu PDP di Banyuwangi Meninggal di RSUD Genteng
Kepala Dinkes Banyuwangi menyebutkan berdasarkan hasil Rapid Test menunjukkan positif Covid-19, tetapi hasil swab masih menunggu Lab di Surabaya.
Update Corona Positif 3.293 Meninggal 280 Sembuh 252
TJuru Bicara Pemerintah untuk virus corona atau Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan otal kasus positif Covid-19 menjadi 3.293 orang.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.